TAHAP I - PERENCANAAN PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN TAHUN 2023 1 |
LEMBAR PENGESAHAN
Perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan Tahun 2023 ini disusun oleh:
|
Identitas Pengawas |
|
|
|
|||
|
1. Nama |
: |
Dwi Joko Maryono, S.Pd.SD |
|
|||
|
2. Jenjang Pengawasan |
: |
SD |
|
|||
|
3. NIP |
: |
197005031993081001 |
|
|||
|
4. Golongan / Ruang |
: |
Pembina / IV.a |
|
|||
|
5. NUPTK |
: |
6835 7486
5020 0032 |
|
|||
|
6. Jabatan |
: |
Pengawas Madya |
|
|||
|
7. Jumlah sekolah
Binaan |
: |
10 Sekolah |
|
|||
Mengetahui, Koordinator Pengawas |
|
Sukoharjo, 31 Maret 2024 Pengawas, |
|||||
Karsidi, S.Pd., M.Pd NIP. 19671208 198806 1 001 |
Dwi Joko Maryono, S.Pd.SD NIP. 19730319
199908 1001 |
||||||
Sekolah Binaan : |
|||||||
1.
SDN
Mancasan 01 2.
SDN
Mancasan 02 3.
SDN
Mancasan 03 4.
SDN
Mancasan 04 5.
SDN
Ngrombo 01 |
6.
SDN
Ngrombo 02 7.
SDN
Gedongan 01 8.
SDN
Gedongan 02 9.
SDN
Menuran 01 10.
SDN
Menuran 02 |
||||||
|
Mengesahkan, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sukoharjo Heru Indarjo, S.H
M.Hum NIP. 19650927 199203 1 007 |
|
|||||
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa kita
haturkan kepada Alloh subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun "Perencanaan Pendampingan Satuan
Pendidikan 2024" ini, yang berhasil diselesaikan dengan baik. Penulis
merancang perencanaan pendampingan ini sebagai pedoman pelaksanaan tugas utama,
yaitu melakukan fungsi pengawasan melalui kegiatan pendampingan guna
meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan. Rencana ini mencakup empat
tahap kegiatan, yakni (1) Perencanaan Pendampingan Satuan
Pendidikan, (2) Pendampingan terhadap Perencanaan Program Kerja Satuan Pendidikan, (3) Pendampingan terhadap
Pelaksanaan Program Kerja
Satuan Pendidikan, dan (4) Pelaporan Pendampingan Satuan Pendidikan.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan perencanaan pendampingan tahun 2024 ini.
Khususnya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo,
Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) yang telah mengawal proses
transformasi peran Pengawas Sekolah. Serta kepada Teman Sejawat yang tergabung
dalam KKPS Kabupaten Sukoharjo, para kepala sekolah, pendidik, dan tenaga
kependidikan di sekolah binaan yang memberikan kontribusi positif dalam
mendukung perubahan peran Pengawas Sekolah di era Merdeka Belajar. Penulis juga
mengharap saran dan kritik dari rekan-rekan untuk meningkatkan keunggulan
perencanaan pendampingan di masa depan. Semoga perencanaan ini dapat menjadi
panduan yang berguna bagi Pengawas Sekolah dalam menjalankan tugas sesuai
dengan peraturan yang berlaku..
Sukoharjo, 31 Maret 2024
Penyusun,
Dwi
Joko Maryono, S.Pd.SD
NIP.
19730319 199908 1001
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ················································································· i
Kata Pengantar ······················································································· ii
Daftar isi······························································································· iii
TAHAP I - PERENCANAAN PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
I.
KEGIATAN UTAMA PERENCANAAN
A. Pemetaan Komitmen
Perubahan ……………………………..……………….. 1
B. Penentuan Strategi
dan Metode Pendampingan …………………….………… 3
C. Penentuan Prioritas Pendampingan …………………………………………… 4
D. Penyusunan Dokumen
Rencana Pendampingan …………………………..….. 5
II.
HASIL TAHAP I PENDAMPINGAN
E. Penyampaian Dokumen Kepada
Dinas Pnedidikan Tekait....................................... 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------------ 8
TAHAP I - PERENCANAAN PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
I. KEGIATAN UTAMA PERENCANAAN
Pada Tahap Pertama ini, pengawas sekolah selaku pendamping satuan pendidikan,
melakukan serangkaian kegiatan asesmen dan pengumpulan data melalui berbagai
cara, termasuk diskusi, observasi, dan refleksi bersama kepala sekolah yang
didampingi. Tujuan utama
dari tahap ini adalah untuk
mengidentifikasi dengan jelas komitmen perubahan yang dimiliki
oleh kepala sekolah yang mendapat pendampingan. Selain itu, kegiatan ini dapat
dilakukan baik secara langsung atau secara virtual, sesuai dengan kondisi dan
ketersediaan di masing-masing sekolah. Selanjutnya, pengawas sekolah merumuskan
strategi pendampingan yang sesuai dan metode pendampingan yang tepat, serta
menetapkan prioritas dalam pendampingan satuan pendidikan. Hasil dari tahap
perencanaan ini akan dirangkum
dalam sebuah dokumen rencana pendampingan satuan pendidikan, yang selanjutnya
akan diajukan kepada Dinas Pendidikan terkait. Dokumen ini dapat dianggap
sebagai analogi untuk program pengawasan yang mencakup tugas dan peran pengawas
sekolah sebelumnya. Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada Periode Januari sampai dengan Maret.
Kegiatan utama perencanaan pendampingan kepada sekolah
dilakukan dengan langkah-langkah utama sebagai berikut:
A. Pemetaan Komitmen Perubahan
Pada tahap ini, pengawas menggali sejauh mana komitmen
perubahan masing- masing kepala sekolah binaan yang didampingi. Kegiatan ini
dilakukan melalui diskusi, wawancara dan hasil rekaman dtuangkan dalam bentuk
instrument pengolahan data sesuai hasil yang
diperoleh dalam kegiatan tersebut pada masing- masing kepala
satuan pendidikan dampingan. Hal ini bertujuan untuk memetakan Komitmen
Perubahan tersebut sehingga teridentifikasi kapasitas memimpin perubahan dan tingkat kesadaran perubahan untuk melakukan refleksi pada setiap
kepala sekolah binaan yang didampingi.
Tabel 1a. Komitmen Perubahan Kepala Sekolah
Dampingan Berdasarkan Pola Jawaban Terhadap Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan Pemantik Yang Diajukan |
Pola Jawaban yang
Muncul |
Kesimpulan Komitmen |
Tingkat Kesadaran Kepala Sekolah Melakukan Refleksi |
||
o Apa kelemahan dan kekuatan satuan pendidikan Anda? o Bagaimana Anda
mengantisipasi kelemahan dan
kekuatan tersebut? |
o Kepala sekolah belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran o Kepala sekolah belum mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
Satuan Pendidikan |
Berkembang |
|
o Kepala sekolah mengakui kelemahan apa
adanya dan menjelaskan
dampaknya pada kualitas pembelajaran o Kepala sekolah mengetahui dan menunjukkan keinginan
mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan |
|
Tabel 1b. Kapasitas Memimpin
perubahan Kepala Sekolah
Dampingan Berdasarkan Pola Jawaban Terhadap Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan Pemantik Yang Diajukan |
Pola Jawaban yang Muncul |
Kesimpulan Komitmen |
Tingkat Kapasitas Kepala Sekolah Memimpin Perubahan |
||
o Bagaimana Anda
menyusun program kerja dan anggaran satuan pendidikan? o Apa perbedaan program/kegiatan satuan pendidikan tahun lalu dengan
tahun sebelumnya? |
o Kepala sekolah tidak melakukan perubahan program/kegiatan apapun dalam 3 tahun terakhir o Kepala sekolah belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data |
Rendah |
o Kepala sekolah melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir
tapi belum efektif o Kepala sekolah mampu menjelaskan perubahan
berdasarkan perencanaan berbasis
data |
Sedang |
|
o Kepala sekolah melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir
yang berdampak o Kepala sekolah mampu menjelaskan dan mencoba
perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data |
Tinggi |
B.
Penentuan
Strategi dan Metode Pendampingan
Pada tahap ini, Pengawas melakukan pengolahan data yang diperoleh dari kegiatan
observasi, wawancara untuk menentukan pendekatan dan strategi pendampingan yang
sesuai dengan hasil analisis komitmen perubahan masing-masing kepala sekolah
binaan yang didampingi, langkah selanjutnya menentukan Metode Pendampingan yang
tepat digunakan dalam pendampingan, sesuai dengan kadar kebutuhan setiap kepala
sekolah yang didampingi.
Tabel 2. Matrik Strategi Pendampingan
Kesadaran Melakukan Refleksi |
Kapasitas Memimpin Perubahan |
||
Rendah |
Sedang |
Tinggi |
|
Berkembang |
Penyemai Perubahan |
Penguatan Perubahan |
Pemicu Perubahan |
Berdaya |
Perubahan Segera |
Perubahan Berangsur |
Perubahan Berkelanjutan |
Enam variasi strategi pendampingan di atas telah
diidentifikasi berdasarkan hasil interaksi antara tingkat kesadaran melakukan refleksi dan kapasitas memimpin perubahan yang dimiliki oleh
setiap kepala sekolah dampingan.
Tabel 3. Urutan Strategi
Pendampingan
No. |
Kapasitas Memimpin Perubahan |
Kesadaran Melakukan Refleksi |
Integrasi Kapasitas dan Kesadaran |
Strategi Pendampingan |
1. |
Rendah |
Berkembang |
Rendah
Berkembang |
Penyemai Perubahan |
2. |
Rendah |
Berdaya |
Rendah
Berdaya |
Perubahan Segera |
3. |
Sedang |
Berkembang |
Sedang
Berkembang |
Penguatan Perubahan |
4. |
Sedang |
Berdaya |
Sedang
Berdaya |
Perubahan Berangsur |
5. |
Tinggi |
Berkembang |
Tinggi
Berkembang |
Pemicu
Perubahan |
6. |
Tinggi |
Berdaya |
Tinggi
Berdaya |
Perubahan Berkelanjutan |
C.
Penentuan Prioritas Pendampingan.
Selanjutnya pada langkah berikutnya, Pengawas menentukan
sekolah mana yang akan menjadi prioritas untuk pendampingan sesuai
dengan kadar kebutuhan sekolah dampingan. Adanya kadar kebutuhan yang berbeda, maka frekuensi pendampingan antar sekolah
dampingan dapat berbeda. Terdapat tiga tingkatan prioritas pendampingan, yaitu
prioritas Pertama,
Menengah, dan Akhir. Seluruh rencana pendampingan
yang telah teridentifikasi, disusun Skala Prioritas berdasarkan hasil integrasi
Kapasitas Satuan Pendidikan dan Tingkat Kesadaran Perubahan, mulai dari tingkat
Prioritas Utama, Prioritas Menengah
dan Prioritas Akhir,
dimana prioritaskan pada satuan pendidikan yang teridentifikasi mulai dari yang
terendah sampai tertinggi, Penyemai
perubahan, Perubahan segera, Penguatan perubahan, Perubahan berangsur, Pemicu
perubahan dan Perubahan Berkelanjutan.
D.
Penyusunan Dokumen
Rencana Pendampingan.
Selesai tahap ketiga, seluruh rencana pendampingan yang
telah teridentifikasi, dituangkan ke dalam dokumen Rencana Pendampingan.
Dokumen inilah sebagai output yang perlu dihasilkan pengawas sekolah pada tahap
Perencanaan Pendampingan Sauan Pendidikan. Format isi yang disampaikan berisi :
(1) Daftar Sekolah yang didampingi; (2) Urutan Prioritas sekolah yang
didampingi dari Prioritas Utama, Menengah dan Akhir; (3) Strategi pendampingan;
(4) Metode Pendampingan Piliham; (5) Deskripsi pertimbangan dan (6) Target.
II.
HASIL TAHAP
I PENDAMPINGAN
Secara teknis pengawas perlu melakukan kegiatan assesmen
awal sebagai acuan dalam pendampingan kepada kepala sekolah (sekolah), hal ini
dilakukan untuk mempermudah pada tahap pelaksanaan pendampingan, oleh sebab itu
perlu dilakukan assesmen awal dari sumber data yang ada dengan memenfaatkan beberapa
sumber data yang ada (Rapor Pendidikan, diskusi awal dengan sekolah)
dengan hasil yang diperoleh sebagai berikut:
A. Komitmen Perubahan
Dari pemetaan Komitmen Perubahan dapat teridentifikasi
kapasitas memimpin perubahan dan
tingkat kesadaran melakukan refleksi,
berdasarkan hasil pengumpulan data,
hasil penggalian data yang
dapat direkam melalui diskusi dan wawancara, pengamatan langsung, untuk
mempermudah pengolahan data dituangkan (pemberian ceklist) pada format bantu
yang ada pada format Komitmen Perubahan Kepala Sekolah.
Terkait Tingkat kesadaran
melakukan refleksi tersebut, digunakan beberapa pertanyaan pemantik yang
selanjutnya diterjemahkan dan diolah dalam satu Instrumen Tingkat Kesadaran Perubahan (melakukan budaya
refleksi bagi kepala sekolah) yang terbagi menjadi 2
katagori (Berkembang dan Berdaya) (Lihat Lampiran 1 dan Lampiran
2)
Terkait Kapasitas kepala sekolah dalam memimpin perubahan digunakan juga digunakan beberapa pertanyaan
pemantik yang selanjutnya diterjemahkan dan diolah dalam satu Instrumen Kapasitas Sekolah
(Kepala sekolah dalam
memimpin perubahan) yang terurai menjadi 3 katagori (Rendah, Sedang dan
tinggi), selain data ini digunakan Hasil Rapor Pendidikan sebagai data
pendukung. (Lihat Lampiran 3 dan Lampiran 4)
B. Strategi dan Metode
Pendampingan
Dari hasil pemetaan Komitmen
Perubahan ini merupakan
integrasi dari Kapasitas
kepala sekolah dalam memimpin perubahan dan Tingkat kesadaran perubahan kepala sekolah dalam
melakukan refleksi. Dimana
dari hasil ini untuk menentukan Pendekatan atau Strategi
Pendampingan yang sesuai dengan hasil analisis
komitmen perubahan masing-masing kepala sekolah binaan yang didampingi.
(Lampiran 6)
C. Prioritas Pendampingan.
Dengan danya kadar kebutuhan yang berbeda, maka frekuensi pendampingan antar sekolah
dampingan dapat berbeda. Terdapat tiga tingkatan prioritas pendampingan,
yaitu prioritas Pertama, Menengah, dan
Akhir, oleh sebab itu diurutkanlah sekolah sesuai dengan tingkat
prioritasnya sesuai dengan kadar kebutuhan setiap sekolah (kepala sekolah)
dampingan.
Dengan skala Prioritas berdasarkan hasil integrasi Komitmen Perubahan dapat
diurai dengan Tabel Skala Prioritas berikut ini:
Tabel 4. Skala
Priotitas Pendampingan Sekolah
Dampingan Tahun 2024
Nama Sekolah |
Memimpin Perubahan |
Kesadaran Perubahan |
Pendekatan Pendampingan |
Prioritas |
SDN
Mancasan 01 |
BERDAYA |
RENDAH |
Perubahan Segera |
Prioritas Menengah |
SDN
Mancasan 02 |
BERDAYA |
SEDANG |
Perubahan Berangsur |
Prioritas Menengah |
SDN
Mancasan 03 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
Prioritas Akhir |
SDN
Mancasan 04 |
BERDAYA |
RENDAH |
Perubahan Segera |
Prioritas Menengah |
SDN Gedongan
01 |
BERDAYA |
RENDAH |
Perubahan Segera |
Prioritas Menengah |
SDN
Gedongan 02 |
BERDAYA |
SEDANG |
Perubahan Berangsur |
Prioritas Menengah |
SDN
Ngrombo 01 |
BERDAYA |
SEDANG |
Perubahan Berangsur |
Prioritas Menengah |
SDN
Ngrombo 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
Prioritas Akhir |
SDN
Menuran 01 |
BERDAYA |
SEDANG |
Perubahan Berangsur |
Prioritas Menengah |
SDN
Menuran 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
Prioritas Akhir |
D. Dokumen Rencana Pendampingan.
Seluruh rencana pendampingan yang telah dilakukan,
dituangkan ke dalam dokumen Rencana
Pendampingan. Rencana Pendampingan ini berisi
: (1) Daftar Sekolah yang didampingi; (2) Urutan Prioritas sekolah yang
didampingi dari Prioritas Utama, Menengah dan Akhir; (3) Strategi pendampingan;
(4) Metode Pendampingan Piliham; (5) Deskripsi dan atau petimbangan kebutuhan;
dan (6) Target. (Lihat Lampiran 8)
E.
Penyampaian Dokumen
Perencanaan Pendampingan Satuan
pendidikan kepada Instansi Terkait.
Tentunya di dalam serangkaian kegiatan Perencanaan Pendampingan
terhadap sekolah binaan / dampingan yang menjadi tugas pengawas sebagai
Pendamping, disampaikan dan dilaporkan kepada Instansi Dinas
Pendiikan terkait dalam
hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sukoharjo.
III.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari proses Perencanaan Pendampingan
ini perlu dilakukan beberapa tahapan
mulai diantaranya:
Pertama, Penentuan
Komitmen Perubahan Kepala Sekolah dampingan
dengan melihat Tingkat Kesadaran melakukan refleksi (apakah masuk pada
predikat berkembang atau berdaya) dan Kapasitas memimpin
Perubahan kepala sekolah
(apakah termasuk katagori
kapasitas rendah, sedang
atau tinggi).
Kedua, dari hasil integrasi
unsur Kesadaran dan Kapasitas tersebut kita menentukan Strategi
Pendampingan yang digunakan
yang terdiri atas 6 (enam) katagori predikat (Penyemai perubahan, perubahan segera, penguatan perubahan, penguatan berangsur dan perubahan berkelanjutan) termasuk
kita menentukan Metode
Pendampingan yang digunakan.
Ketiga, setelah kedua proses itu kita lalui dan mendapatkan informasi
katagori satuan pendidikan dampingan kita tersebut
baru kita menentukan Skala Prioritas Satuan
Pendidikan Dampingan yang memiliki tiga tingkatan prioritas pendampingan, yaitu Prioritas
Utama, Menengah, dan Akhir.
Prioritas diberikan sesuai dengan tingkat
kesadaran dalam melakukan refleksi
dan kapasitas kepemimpinan perubahan yang terendah
yang dimiliki oleh kepala
sekolah dampingan. Dengan penentuan prioritas yang tepat, dapat mengalokasikan
sumber daya dan perhatian dengan lebih efisien, memastikan bahwa pendampingan
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah dampingan, serta membantu dalam
mencapai perubahan yang terukur dan signifikan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1)
Lampiran 1. Sebaran Tingkat Kesadaran Kepala Sekolah
dan Kapasitas Memimpin Perubahan dalam
Komitmen Perubahan Tahun 2024.
2)
Lampiran 2. Strategi Pendampingan Satuan Pendidikan
dan Metode Pendampingan
3)
Lampiran 3. Rencana Pendampingan Satuan Pendidikan
Tahun 2024
4)
Lampiran 4. Rencana Jadwal Pendampingan Satuan
Pendidikan Tahun 2024
5)
Lampiran 5. Panduan Wawancara, Diskusi untuk menggali
Komitmen Perubahan Kepala Sekolah
6)
Lampiran 6. Instrumen Pemetaan Awal Komitmen
Perubahan Kepala Sekolah
Lampiran
1. Sebaran Tingkat Kesadaran Kepala Sekolah dan Kapasitas Memimpin
Perubahan dalam Komitmen Perubahan Tahun
2024
Nomor |
Nama Satuan Pendidikan |
Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) Melakukan Refleksi |
Mengidentifikasi Tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan |
Matriks Strategi Pendampingan |
|
|
1 |
SDN Mancasan 01 |
BERKEMBANG |
RENDAH |
Penyemai Perubahan |
||
2 |
SDN Mancasan 02 |
BERDAYA |
SEDANG |
Perubahan Berangsur |
||
3 |
SDN Mancasan 03 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
4 |
SDN Mancasan 04 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
5 |
SDN Gedongan 01 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
6 |
SDN Gedongan 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
7 |
SDN Ngrombo 01 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
8 |
SDN Ngrombo 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
9 |
SDN Menuran 01 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
10 |
SDN Menuran 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
11 |
SDN Menuran 03 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
12 |
SDN Jetis 01 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
13 |
SDN Jetis 02 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
14 |
SDN Bentakan 01 |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
||
15 |
Sekolah Alam Aminah |
BERDAYA |
TINGGI |
Perubahan Berkelanjutan |
Lampiran 2. Strategi Pendampingan Satuan
Pendidikan dan Metode Pendampingan
Nomor |
Nama Satuan
Pendidikan |
Pilihan
Strategi |
Metode
Pendampingan |
1 |
SDN Mancasan
01 |
Penyemai
Perubahan |
Training dan
Konsultasi |
2 |
SDN Mancasan
02 |
Perubahan
Berangsur |
Fasilitasi
dan Coaching |
3 |
SDN Mancasan
03 |
Perubahan
Berkelanjutan |
Fasilitasi |
4 |
SDN Mancasan
04 |
Perubahan
Segera |
Training dan
Mentoring |
5 |
SDN Gedongan
01 |
Perubahan
Segera |
Training dan
Mentoring |
6 |
SDN Gedongan
02 |
Perubahan Berangsur |
Fasilitasi
dan Coaching |
7 |
SDN Ngrombo
01 |
Perubahan
Berangsur |
Fasilitasi
dan Coaching |
8 |
SDN Ngrombo
02 |
Perubahan
Berkelanjutan |
Fasilitasi |
9 |
SDN Menuran
01 |
Perubahan
Berangsur |
Fasilitasi
dan Coaching |
10 |
SDN Menuran
02 |
Perubahan Berkelanjutan |
Fasilitasi |
11 |
SDN Menuran
03 |
Perubahan
Berkelanjutan |
Fasilitasi |
12 |
SDN Jetis 01 |
Perubahan
Berangsur |
Fasilitasi
dan Coaching |
13 |
SDN Jetis 02 |
Penyemai
Perubahan |
Training dan
Konsultasi |
14 |
SDN Bentakan
01 |
Penyemai
Perubahan |
Training dan
Konsultasi |
15 |
Sekolah Alam
Aminah |
Penyemai
Perubahan |
Training dan
Konsultasi |
Lampiran 3. Rencana Pendampingan Satuan Pendidikan Tahun 2024
No. |
Nama Sekolah |
Strategi |
Deskripsi |
Tujuan |
Sasaran |
Proses |
Lingkup |
Luaran |
Metode Pendampingan |
1 |
SDN Mancasan 01 |
Perubahan Segera |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang
berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi.
Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut,
pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk
melakukan perubahan. |
Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim
terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap
atau pada komponen tertentu. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. |
Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. |
Training dan Mentoring |
2 |
SDN Mancasan 02 |
Perubahan Berangsur |
Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang
komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. |
Membangun kesadaran tentang perubahan
berkelanjutan |
Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran
perubahan. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berkembang. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi dan Coaching |
3 |
SDN Mancasan 03 |
Perubahan Berkelanjutan |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan
komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam
aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
Melakukan inovasi atau memperluas dampak. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi |
4 |
SDN Mancasan 04 |
Perubahan Segera |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang
berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi.
Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut,
pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk
melakukan perubahan. |
Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim
terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap
atau pada komponen tertentu. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. |
Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. |
Training dan Mentoring |
5 |
SDN Gedongan 01 |
Perubahan Segera |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang
berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi.
Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut,
pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk
melakukan perubahan. |
Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim
terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap
atau pada komponen tertentu. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. |
Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. |
Training dan Mentoring |
6 |
SDN Gedongan 02 |
Perubahan Berangsur |
Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang
komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. |
Membangun kesadaran tentang perubahan
berkelanjutan |
Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran
perubahan. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berkembang. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi dan Coaching |
7 |
SDN Ngrombo 01 |
Perubahan Berangsur |
Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang
komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. |
Membangun kesadaran tentang perubahan
berkelanjutan |
Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran
perubahan. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berkembang. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi dan Coaching |
8 |
SDN Ngrombo 02 |
Perubahan Berkelanjutan |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan
komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam
aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
Melakukan inovasi atau memperluas dampak. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi |
9 |
SDN Menuran 01 |
Perubahan Berangsur |
Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang
komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. |
Membangun kesadaran tentang perubahan
berkelanjutan |
Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran
perubahan. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berkembang. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi dan Coaching |
10 |
SDN Menuran 02 |
Perubahan Berkelanjutan |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan
komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam
aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
Melakukan inovasi atau memperluas dampak. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi |
11 |
SDN Menuran 03 |
Perubahan Berkelanjutan |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan
komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam
aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
Melakukan inovasi atau memperluas dampak. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi |
12 |
SDN Jetis 01 |
Perubahan Berangsur |
Strategi ini diperuntukkan bagi sekolah yang
komitmen perubahannya telah tumbuh, yakni Satuan Pendidikan yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang berkapasitas sedang dalam aspek kepemimpinan
perubahan, tetapi berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini bertujuan membantu kepala sekolah merencanakan, melaksanakan
dan mendukung perubahan secara bertahap atau pada komponen tertentu. |
Membangun kesadaran tentang perubahan
berkelanjutan |
Membangun percakapan menggerakkan bersama kepala
sekolah dan/atau manajemen Satuan Pendidikan untuk menggugah kesadaran
perubahan. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berkembang. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi dan Coaching |
13 |
SDN Jetis 02 |
Perubahan Berkelanjutan |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan
komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam
aspek kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi. Tujuan
strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. |
Melakukan inovasi atau memperluas dampak. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung perubahan dengan mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan konteks daerah. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas tinggi dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang menggugah kesadaran untuk terus melakukan
perubahan. |
Pembelajaran, pengelolaan dan pengembangan Satuan
Pendidikan. |
Fasilitasi |
14 |
SDN Bentakan 01 |
Perubahan Segera |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang
berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi.
Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut,
pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk
melakukan perubahan. |
Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim
terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap
atau pada komponen tertentu. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. |
Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. |
Training dan Mentoring |
15 |
Sekolah Alam Aminah |
Perubahan Segera |
Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah yang
berada pada tahap awal pembentukan komitmen perubahan. Misalnya, Satuan
Pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah berkapasitas rendah dalam
memimpin perubahan, namun berdaya dalam hal kesadaran melakukan refleksi.
Dengan adanya modalitas lebih pada kesadaran melakukan refleksi tersebut,
pendekatan ini berupaya melakukan perubahan guna meningkatkan kapasitas untuk
melakukan perubahan. |
Melakukan perbaikan bertahap atau per komponen. |
Mendukung kepala Satuan Pendidikan dan/atau tim
terkait merencanakan, melaksanakan dan mendukung perubahan secara bertahap
atau pada komponen tertentu. |
Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan
kesadaran berdaya. |
Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas
memberikan tantangan yang relevan dengan prioritas Satuan Pendidikan. |
Pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan. |
Training dan Mentoring |
Mengetahui,
Koordinator Pengawas Karsidi,
S.Pd., M.Pd NIP. 19671208
198806 1 001 |
Sukoharjo, 31 Maret 2024 Penyusun Dwi Joko Maryono, S.Pd.SD NIP. 197005031993081001 |
Lampiran 4. Rencana Jadwal Pendampingan Satuan Pendidikan Tahun 2024
NO. |
NAMA SATUAN PENDIDIKAN |
JADWAL
TAHAP PENDAMPINGAN PENGAWAS SEKOLAH |
TARGET |
KETERANGAN |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
||||
1 |
SDN
Mancasan 01 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya
kepemimpinan perubahan kepada Kepala Sekolah hingga mendapatkan aksi nyata
perubahan terutama pada pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
2 |
SDN
Mancasan 02 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya kepemimpinan perubahan kepada Kepala Sekolah
hingga mendapatkan aksi nyata perubahan terutama pada pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
3 |
SDN
Mancasan 03 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya Kepala
Sekolah menguatkan aktor penggerak perubahan dalam komunitas belajar atau
Satuan Pendidikan hingga menghasilkan aksi nyata perubahan terutama pada
praktik pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
4 |
SDN
Mancasan 04 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya Kepala
Sekolah menguatkan aktor penggerak perubahan dalam komunitas belajar atau
Satuan Pendidikan hingga menghasilkan aksi nyata perubahan terutama pada
praktik pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
5 |
SDN
Gedongan 01 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya Kepala Sekolah menguatkan aktor penggerak perubahan dalam
komunitas belajar atau Satuan Pendidikan hingga menghasilkan aksi nyata
perubahan terutama pada praktik pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
6 |
SDN
Gedongan 02 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya Kepala Sekolah menguatkan aktor penggerak perubahan dalam
komunitas belajar atau Satuan Pendidikan hingga menghasilkan aksi nyata
perubahan terutama pada praktik pembelajaran |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
7 |
SDN
Ngrombo 01 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya
Kepala Sekolah dalam melakukan perbaikan sesuai prioritas terutama pada
perubahan praktik pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
8 |
SDN
Ngrombo 02 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya
Kepala Sekolah dalam melakukan perbaikan sesuai prioritas terutama pada
perubahan praktik pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
9 |
SDN
Menuran 01 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya
Kepala Sekolah dalam melakukan perbaikan sesuai prioritas terutama pada
perubahan praktik pembelajaran dan pengelolaan Satuan Pendidikan |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
10 |
SDN Menuran
02 |
Jan-Mar 2024 |
Apr-Juni 2024 |
Juli-Sep ; Okt- Nov 2024 |
Des 2024 |
Adanya Kepala
Sekolah menyusun anggaran dan mengembangkan kebijakan yang menguatkan
perubahan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan adanya perubahan
praktik pembelajaran atau pengelolaan atau pengembangan Satuan Pendidikan. |
Bukti Dukung dan Dokumentasi |
Mengetahui, Koordinator Pengawas Karsidi, S.Pd., M.Pd NIP. 19671208 198806 1 001 |
Sukoharjo, 31 Maret 2024 Penyusun Dwi Joko
Maryono, S.Pd.SD NIP. 197005031993081001 |
PANDUAN WAWANCARA, OBSERVASI
PENGGALIAN TINGKAT KESADARAN DAN KAPASITAS KEPALA SEKOLAH
Tabel 1. Panduan Contoh
Pertanyaan Pemantik Utama dan Pertanyaan Lanjutan Untuk Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah Melakukan Refleksi
Pertanyaan Pemantik Utama Untuk Menggali Kesadaran Kepala Sekolah Melakukan Refleksi |
Pertanyaan Pendalaman Untuk
Eksplorasi (Kombinasi
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup) |
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN REFLEKSI |
|
o Apa kelemahan dan kekuatan satuan pendidikan Anda? |
o Apa sebenarnya kendala
yang Anda hadapi? o Menurut Anda faktor apa yang menyebabkan kelemahan tersebut terjadi? o Bagaimana Anda merasa tentang kelemahan
yang telah diidentifikasi dalam satuan pendidikan Anda? Apakah ada
langkah-langkah konkret yang
telah diambil untuk
mengatasi kelemahan tersebut? o Bisakah Anda berbagi lebih rinci
tentang dampak dari kelemahan yang telah
diakui terhadap kualitas pembelajaran di satuan pendidikan Anda? o Apa
langkah konkret yang
telah diambil oleh
sekolah untuk mengatasi
kelemahan yang telah diidentifikasi? Bisakah Anda memberikan contoh tindakan
nyata yang telah diimplementasikan? o Bagaimana komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak di sekolah dalam menghadapi
kelemahan dan mengoptimalkan kekuatan? Adakah upaya kolaboratif yang dilakukan? o Bagaimana kelemahan dan
kekuatan yang telah
diidentifikasi memengaruhi rencana dan program pembelajaran di sekolah? Apakah ada penyesuaian atau
inovasi dalam kurikulum atau metode pengajaran? |
o Bagaimana Anda mengantisipasi kelemahan dan kekuatan tersebut? |
o Apakah
Anda pernah berinisiatif mencari cara lain
yang sejenis? o Bisakah Anda memberikan contoh konkret
dari strategi atau rencana yang telah diimplementasikan untuk mengantisipasi
kelemahan yang diidentifikasi? o Apakah ada langkah-langkah khusus yang
telah diambil untuk memaksimalkan pemanfaatan kekuatan yang telah
diidentifikasi? Bagaimana perubahan tersebut memengaruhi
kegiatan dan kebijakan di sekolah? o Bagaimana partisipasi dan keterlibatan anggota staf sekolah dalam merencanakan tindakan untuk
mengantisipasi kelemahan dan memanfaatkan kekuatan? Apakah ada proses
konsultasi atau kolaborasi yang melibatkan mereka? o Apakah Anda merencanakan pemantauan
atau evaluasi berkala untuk melacak efektivitas strategi antisipasi kelemahan dan optimalisasi kekuatan? Bagaimana Anda akan mengevaluasi ketercapaian
tindakan-tindakan ini? |
Tabel 2. Panduan Contoh Pertanyaan Pemantik Utama
dan Pertanyaan Lanjutan Untuk Menggali
Kapasits Kepala Sekolah
Memimpin Perubahan
Pertanyaan Pemantik Utama Untuk Menggali Kapasitas Kepala Sekolah Memimpin Perubahan |
Pertanyaan Pendalaman Untuk
Eksplorasi (Kombinasi
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup) |
TINGKAT KAPASITAS MEMIMIN PERUBAHAN |
|
o Bagaimana Anda menyusun program kerja dan
anggaran satuan pendidikan? |
o Bagaimana Anda dan tim menyusun program
selama 3 (tiga) tahun terakhir? Apakah
ada kegiatan yang berbeda dari tahun ke tahunnya? o Apakah
selama ini ada kendala? Apa yang bisa saya bantu? o Apakah
ada rencana atau
keinginan untuk mengubah program/kegiatan? o Apakah
Anda bisa membagikan ke saya dokumen-dokumen program tahun lalu untuk
membantu menganalisisnya? o
Bagaimana
dengan aspek kekuatan? Apakah Anda dan tim pernah menyadari kekuatan tertentu yang bisa dimaksimalkan menjadi program? o Apakah
Anda bisa menceritakan ke saya apa kendala yang dihadapi dalam menyusun program?
Mungkin saya bisa membantu mencarikan solusi. o
Apa proses
yang biasanya Anda ikuti dalam
menyusun program kerja dan
anggaran satuan pendidikan? Bisakah Anda menjelaskan langkah-langkah utama
yang dilakukan? o Bagaimana Anda mengidentifikasi
prioritas dan kebutuhan utama dalam menyusun program kerja dan anggaran? Apakah ada proses penentuan prioritas
yang melibatkan seluruh staf sekolah? o
Bagaimana perencanaan program kerja dan anggaran dikaitkan dengan tujuan dan visi satuan
pendidikan? Apakah ada penekanan khusus pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran? o Apakah
Anda melibatkan berbagai pihak, seperti guru, staf sekolah, atau
komite sekolah, dalam proses penyusunan program kerja dan anggaran? Bagaimana kontribusi mereka diintegrasikan dalam
perencanaan? o
Bagaimana Anda memastikan alokasi anggaran yang tepat
untuk mendukung program-program yang telah direncanakan? Bagaimana
Anda mengelola anggaran sekolah agar efisien dan efektif? |
o
Apa perbedaan program/kegiatan
satuan pendidikan tahun lalu dengan tahun sebelumnya? |
o
Apa proses
yang biasanya Anda ikuti dalam
menyusun program kerja dan
anggaran satuan pendidikan? Bisakah Anda menjelaskan langkah-langkah utama
yang dilakukan? |
Pertanyaan Pemantik Utama Untuk Menggali Kapasitas Kepala Sekolah
Memimpin Perubahan |
Pertanyaan Pendalaman Untuk Eksplorasi (Kombinasi Pertanyaan Terbuka dan
Tertutup) |
TINGKAT KAPASITAS MEMIMIN PERUBAHAN |
|
|
o
Bagaimana
Anda mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan utama dalam menyusun program kerja dan anggaran? Apakah ada proses penentuan prioritas yang melibatkan seluruh
staf sekolah? o
Bagaimana perencanaan program kerja dan anggaran dikaitkan dengan tujuan dan visi satuan
pendidikan? Apakah ada penekanan khusus pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran? o
Apakah Anda melibatkan berbagai pihak, seperti
guru, staf sekolah, atau komite sekolah, dalam proses penyusunan program kerja
dan anggaran? Bagaimana kontribusi mereka
diintegrasikan dalam perencanaan? o Bagaimana Anda memastikan alokasi anggaran yang tepat
untuk mendukung program-program yang telah direncanakan? Bagaimana
Anda mengelola anggaran sekolah agar efisien dan efektif? |
Lampiran
6. Instrumen Pemetaan Awal Komitmen Perubahan Kepala Sekolah
Nama Satuan Pendidikan :
NPSN :
Alamat Satuan Pendidikan :
Nama Kepala Sekolah :
Hari, tanggal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini pada kolom yang tersedia
sesuai dengan pengalaman Saudara!
NO |
PERTANYAAN PEMANTIK |
JAWABAN KEPALA SEKOLAH |
A. Kontek : Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) melakukukan Refleksi |
||
1 |
Apa Kekuatan dan Kelemahan Satuan Pendidikan Anda? |
a. Kekuatan b. Kelemahan |
2 |
Bagaimana
Anda mengantisipasi kelemahan dan kekuatan tersebut? |
|
B. Konteks : Mengidentifikasi Tingkat
Kapasitas (Kepala sekolah) Memimpin Perubahan |
||
3 |
Bagaimana
Anda menyusun Program Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan? |
|
4 |
Apa
perbedaan program/ kegiatan satuan pendidikan tahun lalu dengan tahun
sekarang ini? |
|
C. Pertanyaan tambahan untuk memperkuat jawaban sebelumnya. |
||
5 |
Apa sebenarnya kendala yang dihadapi?* |
|
6 |
Menurut
Anda faktor apa yang menyebabkan
kelemahan tersebut terjadi?* |
|
7 |
Apakah
Anda pernah berinisiatif mencari cara lain
yang sejenis?* |
|
* = Tidak wajib jika pertanyaan pemantik sebelum sudah terjawab dengan baik
LINK DOWNLOAD .=