Remaja, merupakan masa perubahan dari yang semula anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Masa ini juga sering disebut masa peralihan atau masa pencarian jati diri seseorang.
Pada masa ini, para anak remaja mulai akan berhadapan dengan masalah dunia yang mungkin dulu belum mereka hadapi sebelumnya di masa anak-anak. Cinta, persahabatan, konflik, persaingan, dan sebagainya, akan satu persatu menjadi bagian dari masa remaja mereka sebelum akhirnya mereka mengenal dunia dalam menginjak usia dewasa.
Remaja memang rentan terhadap hal-hal baru. Mereka kadang tak bisa untuk membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Alasan utamanya, karena mereka masih dalam masa pencarian jati diri, sehingga apa yang mereka anggap nyaman dan mereka enjoy dengan hal tersebut, maka mereka juga akan menjalaninya saja.
Tak sedikit remaja yang justru menjalani hal yang tidak semestinya (penyimpangan), seperti misalnya seks bebas, narkoba, mabuk-mabukan, judi, tawuran dan sebagainya. Hal-hal seperti inilah yang mestinya para remaja hindari pada masa pencarian jati diri mereka. Jika seorang remaja sudah terjebak dalam dunia yang busuk (merusak) maka akan sulit bagi mereka untuk keluar dari itu dan akan menimbulkan pembawaan hingga ia dewasa nanti.
Masa remaja adalah masa tonggak ukur untuk perjalanan menuju dewasa. Apa yang akan mereka hadapi kala ini dan apa yang akan mereka ambil jalanya akan menjadi cerminan dan acuan untuk masa dewasa.
Remaja membutuhkan seorang pendamping (orang terdekat), guna memberi arahan mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi tentu saja individu masing-masing juga harus bertanggung jawab terhadap apa yang mereka jalani, namun justru yang harus berperan aktif untuk bertanggung jawab terhadap masa remaja ini adalah orang terdekat mereka (orang tua). Orang tua akan menjadi promotor dan protektor bagi setiap hal yang akan dijalani anak remaja pada masa ini. Orang tua yang wajib mengarahkan dan orang tua juga yang harus menjauhkan terhadap hal-hal yang mungkin bersifat buruk terhadap anaknya dalam masa ini.
Solusi terbaik untuk menghindari remaja berperilaku menyimpang adalah dengan pembekalan pendidikan dari keluarga, sekolah dan agama. Jika hal-hal tersebut sudah menjiwai dalam diri individu, maka para remaja akan dapat memfilter sendiri perbuatan mereka. Karena ingat, masa ini adalah masa pencarian jati diri, jadi keleluasaan tetap dipegang kuat oleh individu masing-masing.
Untuk itu solusi terbaik adalah menanamkan hal-hal tadi (pendidikan dari keluarga, sekolah, dan agama) pada individu dalam porsi yang cukup dan dapat menjadi bekal untuk mereka dalam siap memasuki masa ini. Dan juga ingat lingkungan, media dan teman-teman juga memengaruhi. sumber
Pada masa ini, para anak remaja mulai akan berhadapan dengan masalah dunia yang mungkin dulu belum mereka hadapi sebelumnya di masa anak-anak. Cinta, persahabatan, konflik, persaingan, dan sebagainya, akan satu persatu menjadi bagian dari masa remaja mereka sebelum akhirnya mereka mengenal dunia dalam menginjak usia dewasa.

Tak sedikit remaja yang justru menjalani hal yang tidak semestinya (penyimpangan), seperti misalnya seks bebas, narkoba, mabuk-mabukan, judi, tawuran dan sebagainya. Hal-hal seperti inilah yang mestinya para remaja hindari pada masa pencarian jati diri mereka. Jika seorang remaja sudah terjebak dalam dunia yang busuk (merusak) maka akan sulit bagi mereka untuk keluar dari itu dan akan menimbulkan pembawaan hingga ia dewasa nanti.
Masa remaja adalah masa tonggak ukur untuk perjalanan menuju dewasa. Apa yang akan mereka hadapi kala ini dan apa yang akan mereka ambil jalanya akan menjadi cerminan dan acuan untuk masa dewasa.
Remaja membutuhkan seorang pendamping (orang terdekat), guna memberi arahan mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi tentu saja individu masing-masing juga harus bertanggung jawab terhadap apa yang mereka jalani, namun justru yang harus berperan aktif untuk bertanggung jawab terhadap masa remaja ini adalah orang terdekat mereka (orang tua). Orang tua akan menjadi promotor dan protektor bagi setiap hal yang akan dijalani anak remaja pada masa ini. Orang tua yang wajib mengarahkan dan orang tua juga yang harus menjauhkan terhadap hal-hal yang mungkin bersifat buruk terhadap anaknya dalam masa ini.
Solusi terbaik untuk menghindari remaja berperilaku menyimpang adalah dengan pembekalan pendidikan dari keluarga, sekolah dan agama. Jika hal-hal tersebut sudah menjiwai dalam diri individu, maka para remaja akan dapat memfilter sendiri perbuatan mereka. Karena ingat, masa ini adalah masa pencarian jati diri, jadi keleluasaan tetap dipegang kuat oleh individu masing-masing.
Untuk itu solusi terbaik adalah menanamkan hal-hal tadi (pendidikan dari keluarga, sekolah, dan agama) pada individu dalam porsi yang cukup dan dapat menjadi bekal untuk mereka dalam siap memasuki masa ini. Dan juga ingat lingkungan, media dan teman-teman juga memengaruhi. sumber