Pengertian Keterampilan Membuka Pelajaran

Set induction terdiri atas dua penggalan kata, yaitu set dan induction. Setdidefinisikan sebagai kondisi sementara, tetapi sering berulang, dari orang yang (a) mengarahkan dirinya ke arah rangsangan lingkungan tertentu atau peristiwa tertentu, dan (b) memfasilitasi kegiatan tertentu atau memberikan respon kepada orang lain. Induction berarti pengantar. Induction berkaitan dengan perkataan dan/atau perbuatan sebelum situasi belajar, yang mengarahkan perhatian siswa terhadap tugas pelajaran.[5]
Set induction telah didefinisikan secara beragam. Namun demikian tema sentral dan kekuatan utama dari set induction adalah proses mempersiapkan siswa untuk mengiktui kegiatan pembelajaran,[6] atau proses mengenalkan pelajaran pada siswa,[7] atau cara memasarkan pelajaran di kelas kepada siswa.[8] Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian keterampilan membuka pelajaran atau set induction.
- Set induction adalah kegiatan di awal pelajaran untuk mendapatkan perhatian penuh siswa, membangkitkan minat mereka, dan untuk membentuk suatu kerangka kerja konseptual.[9]
- Set induction merupakan istilah yang merujuk pada proses orientasi siswa terhadap aktivitas yang mereka akan lakukan selama pelajaran, dan mengapa itu penting.[10]
- Menurut perspektif psikologis, set induction adalah istilah yang menggambarkan apa yang terjadi ketika organisme disiapkan setiap saat untuk menerima dan merespon setiap stimulus (Woodworth dan Marquis). Set induction berkaitan dengan aktivitas memantapkan kesiapan individu, mendapatkan perhatian, membangkitkan motivasi, dan memberikan pedoman tentang apa yang harus diikuti.[11]
- Pada dasarnya set induction dapat berupa tindakan atau pernyataan guru yang dirancang untuk menghubungkan konten baru dari pelajaran dengan pengalaman umum dari para siswa. Oleh karena itu set induction dapat dianggap sebagai sebuah jembatan antara materi pelajaran yang sudah dikuasai siswa dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Set inductionmerupakan upaya untuk: (a) memfokuskan perhatian siswa pada pelajaran; (b) menciptakan frame work untuk ide-ide, prinsip-prinsip atau informasi yang akan disampaikan; (c) memperluas pemahaman siswa dan/atau penerapan ide abstrak melalui contoh dan analogi; dan (d) merangsang minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.[12]
- Set induction adalah teknik pendidikan yang digunakan guru untuk membantu siswa mengingat informasi yang telah lalu dan menyiapkan siswa agar dapat berpikir untuk memproses informasi baru dalam pembelajaran. Set induction dapat dianalogikan dengan pemberian aba-aba kepada pelari sebagai peringatan bahwa balapan akan dimulai. Terdapat dua kegiatan utama dalam membuka pembelajaran yaitu menarik perhatian siswa dan menggambarkan organisasi materi pelajaran (peta konsep) untuk mengetahui latar belakang pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.[13]
- Set induction, adalah upaya yang dilakukan guru untuk mendapatkan perhatian penuh siswa, membangkitkan minat mereka, dan untuk membangun konseptual frame work materi pelajaran.[14]
Set induction yang efektif mungkin lebih sulit bagi guru yang memiliki kelas paralel, karena guru mengajar begitu banyak kelas dalam sehari pada topik yang sama. Setelah mengajar dua atau tiga kelas berturut-turut, guru siap untuk melanjutkan pelajaran daripada mencoba untuk merangsang minat siswa. Perlu diingat bahwa pelajaran bagi siswa merupakan sesuatu yang baru, tidak peduli berapa kali guru mengajarkan materi yang sama.[15]
Referensi:
- [1] Graham, G. (2008). Teaching Children Physical Education: Becoming a Master Teacher. USA: Human Kinetics, h. 72
- [2] Virgilio, SJ. (2012). Fitness Education for Children: A Team Approach. United States: Human Kinetics, h. 77
- [3] Nath , JL., Cohen, M. (2011). Becoming an EC-6 Teacher in Texas: A Course of Study for the Pedagogy and Professional Responsibilities (Ppr) Texes. USA: Cengage Learning, h. 100
- [4] Graham, G. (2008). Op. Cit., h. 72
- [5] Cohen, L., et.al. (2002). A Guide to Teaching Practice. USA: Simultaneously Published., h. 193
- [6] Hargie, O., et al. (2011). Skilled Interpersonal Communication: Research, Theory and Practice. New York USA: Simultaneously Published, h. 279
- [7] Mahndiratta, M. (1997). Ency. Dictionary Of Education (3 Vol). New Delhi: Sarup & Sons., h. 915
- [8] Graham, G. (2008)., Op. Cit., h. 72
- [9] Hansen., J., Moore, KD., (2012). Effective Strategies for Teaching in K-8 Classrooms. California: SAGE Publications Inc., h. 141
- [10] Bailey, R. (2001). Teaching Physical Education. London: Routledge, h. 29
- [11] Hargie, O., et al. (2011). Op.Cit.,h. 279
- [12] Rossel, S. (1998). Managing the Jewish Classroom: How to Transform Yourself Into a Master Teacher. USA: Torah Aura Productions, h. 47
- [13] Osmer, RR. (1992). Teaching for Faith: A Guide for Teachers of Adult Classes. Kentucky: Published by Westminster/John Knox Press Louisville, h. 54
- [14] Moore, KD. (2005). Effective Instructional Strategies: From Theory to Practice. California: Sage Publications, Inc., h. 137-138
- [15] Graham, G. (2008), Op. Cit., h. 73
Sumber Gambar: http://www.permaculturenews.org [18 Oktober 2013]