Ikhlas merupakan
sebuah kata yang mudah untuk diucapkan oleh lisan. Mudah pula bagi seorang
untuk menuliskannya dengan pen atau keyboard hp maupun laptop. Namun apabila
diamalkan amat sangatlah sulit bagi seseorang untuk mengamalakan amalan hati
ini. Banyak ulama dan pakar bahasa menjabarkan pengertian ikhlash. Sudah banyak
literatur yang membahas satu kata ini. Secara sederhana ikhlas dapat diartikan
sebagai sikap jiwa atau hati untuk menghilangkan segala pamrih atau alasan
berbuat sesuatu kecuali hanya karena Alloh sahaja. Ikhlas bukan berarti tanpa
pamrih, karena sesuatu hal yang dikerjakan tanpa pamrih adalah tanpa maksud dan
tujuan. Ikhlas sangatlah sulit dilakukan jika sesorang
beraktifitas di lingkungan yang tidak mengenal kata ikhlas. Setiap yang mereka lakukan selalu didasari oleh beberapa hal yang sangat jauh dari kata ikhlas. Ada berbuatberapa alasan yang mendasari keaktifan sesorang dalam aktifitasnya ataupun pekerjaanya. Diantaranya adalah harta atau uang. Mereka beraktifitas karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan dan ketertarikan pada harta benda khususnya uang. Orang seperti ini akan bekerja jika menguntungkan dirinya dalam hal harta ataupun uang. Sehingga apapun yang ia lakukan selalu diukur dengan uamng atau hasil yang dapat ditukarkan dengan uang atau keuntungan materi lain. Meskipun orang tersebut sudah mendapat gaji dari pekerjaanya, oramng seperti ini tidak akan merasa puas, dan akan merasa kurang. Mereka cenderung mengabaikan pekerjaanya yang dirasa baginya kurang menguntungkan atau menghasilkan uang. Mereka akan tega dengan teman sendiri jika menghambat dirinya untuk mendapatkan uang. Mereka merasa kurang dengan apa yang dimilikinya. Itu hanyalah sekelumit contoh sebuah aktifitas seseorang yang tidak didasari dengan niat ikhlas.
beraktifitas di lingkungan yang tidak mengenal kata ikhlas. Setiap yang mereka lakukan selalu didasari oleh beberapa hal yang sangat jauh dari kata ikhlas. Ada berbuatberapa alasan yang mendasari keaktifan sesorang dalam aktifitasnya ataupun pekerjaanya. Diantaranya adalah harta atau uang. Mereka beraktifitas karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan dan ketertarikan pada harta benda khususnya uang. Orang seperti ini akan bekerja jika menguntungkan dirinya dalam hal harta ataupun uang. Sehingga apapun yang ia lakukan selalu diukur dengan uamng atau hasil yang dapat ditukarkan dengan uang atau keuntungan materi lain. Meskipun orang tersebut sudah mendapat gaji dari pekerjaanya, oramng seperti ini tidak akan merasa puas, dan akan merasa kurang. Mereka cenderung mengabaikan pekerjaanya yang dirasa baginya kurang menguntungkan atau menghasilkan uang. Mereka akan tega dengan teman sendiri jika menghambat dirinya untuk mendapatkan uang. Mereka merasa kurang dengan apa yang dimilikinya. Itu hanyalah sekelumit contoh sebuah aktifitas seseorang yang tidak didasari dengan niat ikhlas.
Yang menjadi
masalah adalah bagaimana kita bisa bekerja dan beraktifitas dengan ikhlas jika
di lingkungan kita adalah orang-orang dengan karakter seperti contoh di atas.
Kita akan merasakan ketidakadilan yang berlaku pada diri kita dan orang-orang
di sekitar kita. Kita akan tidak tenang jika melihat orang lain yang bewrada
dalam lingkungan yang sama dengan kita, yang bekerja tidak maksimal bahkan
cenderung seenaknya sendiri namun bisa mendapat untung uang yang lebih banyak
yang mereka dapatkan dengan cara curang. Sementara yang lain mendapatkan hasil
atau uang tanpa melaksanakan tugas pokok mereka sesuai dengan kewajiban yang
seharusnya ia lakukan. Mereka sangat menikmati gaji buta. Sementara yang lain
bekerja seenaknya, dan karena mempunyai “kekuasaan”, dia mengeruk keuntungan
sebanyak-banyaknya untuk kepuasan dirinya seolah uang dan harta yang ia miliki
akan dibawa mati menghadap malaikat di alam kubur. Sementara yang lainnya
bekerja tidak sesuai dengan posisinya, tapi karena ingin mendapatkan pujian dia
over acting sehingga mengurusi hal
diluar kewenangannya atau kewajibannya. Bahkan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya pun tak tergarap dengan baik. Ini merupakan bentuk ketidakikhasan yang
didasarkan pada pujian orang. Mereka melakukan apa saja asalkan mendapat pujian
dari orang lain dan anggapan tinggi dari orang lain. Bahkan orang seperti ini
rela mengorbankan uang dan teman demi ambisi mereka.
Lalu
bagaimana kita bisa ikhlas beraktifitas jika di dalam komunitas kita ada orang-orang berkarakter
seperti hal tersebut. Tentu akan sulit. Namun sesulit apapun, ikhlas haruslah
tetap diupayakan untuk diamalkan dengan baik. Biarkan saja orang lain berkata
apapun, berbuat apapun asalkan kita berada pada jalur kebenaran, insya Alloh
akan memberikan yang terbaik untuk kita. Balasan dari ikhlash pastilah lebih
baik dari sekedar uang ataupun harta bahkan pujian semu dari segelintir orang.
Tetaplah beraktifitas dengan ikhlash meskipun dia rakus terhadap harta yang
seharusnya bukan mejadi hak miliknya. Tetaplah beraktifitas dengan ikhlash
karena hak dan balasan dari pekerjaanmu pastilah ada dan lebih bernilai dan
berharga dari sekadar beberapa lembar uang. Tetaplah ikhlas karena tanpa kau
harap pun orang akan memujimu karena pekerjaan baikmu. Pujian dari para manusia
itu tidaklah bermanfaat bagimu. Tetaplah ikhlas karena hal ini akan
membebaskanmu dari perasaan sesal, marah, stress karena tujuan yang tidak
tercapai. Tetaplah ikhlash karena hakmu dari pekerjaanmu pastilah sudah ada
yang memikirkannya. Tetaplah ikhlash karena balasannya adalah surga yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar