KANWA

Olahraga telah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Indonesia. Banyak cabang olahraga yang telah menjadi hobi masyarakat Indonesia. Sebut saja bulutangkis, basket, lari, bola voly ataupun sepak bola. Salah satu cabang olahraga yang diadakan di sekolah kami adalah panahan tradisional atau disebut dengan jemparingan.
Jemparingan telah ada sejak zaman kerajaan ratusan silam. Dahulu kala, tradisi ini dimainkan oleh para bangsawan kerajaan dan juga keluarganya. Raja Kerajaan Mataram pun menjadikan permainan ini sebuah perlombaan wajib di wilayah kerajaan kala itu. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai dimainkan oleh rakyat biasa sebagai bagian dari hiburan dan juga pelestarian budaya yang sangat berharga. Tradisi panahan jemparingan ini terus bertahan meski dalam beberapa waktu sempat meredup dan jarang dimainkan lagi, dan kini, jemparingan kembali muncul dan diminati oleh generasi muda.

Para prajurit di zaman kerajaan melakukan tradisi jemparingan ini guna melatih ketajaman konsentrasi dalam melesatkan anak panah. Lambat laun, tradisi jemparingan ini menyebar ke kerajaan sebelah bahkan bangsa asing juga melakukannya. Eksistensi tradisi ini semakin menjamur kian hari mengingat panahan juga merupakan olahraga yang bukan hanya berfungsi untuk latihan fisik namun juga latihan jiwa.
Siswa-siswa sangat memerlukan pembiasan yang positif. Pembentukan karakter tidak bisa dilakukan dengan instan, melainkan harus dibiasakan secara kontinyu dan berkesinambungan. Jemparingan merupaka jenis permainan yang sarat dengan pembiuasaan yang positif. Seorang penjemparing haruslah konsentrasi dalam membidik sasarannya, harus fokus pada satu tujuan, disiplin dalam melakukannya yaitu dengan tehnik dan aturan yang berlaku dalam jemparingan. Tidak hanya itu, jemparingan membutuhkan rasa yang terkendali. Dia harus tenang, tidak marah, tidak tinggi hati, menahan dan bisa menguasai diri. Seorang penjemparing haruslah bertanggungjawab pada anak panahnya serta menjaga adab dalam menjemparing.
Itulah beberapa manfaat dalam jemparingan. Sehingga dengan media jemparingan diharapkan siswa terbiasa untuk fokus, konsentrasi, disiplin, bertanggungjawab, menguasai diri, mengendalikan hawa nafsu dan terbiasa menjaga hati dari sifat angkuh, tinggi hati, iri dan dengki.
Kegiatan jemparingan di SDN Bulakan 02 memiliki wadah tersendiri yaitu KANWA. Kanwa merupakan akronim dari Bulakan 02. Kanwa merupakan paguyuban yang anggotanya sangat terbatas, yaitu siswa SDN Bulakan 02, para guru dan karyawan, serta alumni SDN Bulakan 02 sampai dengan tingkat SMA. Lokasi latihan di halaman SDN Bulakan 02 yang memliki luas yang cukup untuk mengadakan latihan jemparingan untuk kelas anak-anak dan remaja. Dalam berlatih, para anggota Kanwa terkadang mengadakan latihan bersama dengan paguyuban jemparingan lain yang ada di wilayah Sukoharjo dan sekitarnya. Selain itu anggota Kanwa juga mengikuti beberapa gladen yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah terutama dengan kategori anak-anak dan remaja.
Harapan kami, sebagai pemangku sekolah maupun paguyuban jemparingan Kanwa, siswa-siswa maupun alumni bisa mendapatkaan manfaat dengan adanya pelatihan ataupun kegiatan ekstrakurikuler jemparingan ini, sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya asli dari tanah Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar