MANUSIA BERKAKI EMPAT

**MANUSIA BERKAKI EMPAT**

Satu lagi perdebatan mengenai evolusi manusia sejak ditemukan sejumlah orang yang berjalan menggunakan kedua kaki dan tangannya. Lima orang bersaudara di pedalaman Turki diketahui berjalan secara alami menggunakan kedua pasang kaki dan tangannya. Apakah ini berarti tangan manusia berasal dari kaki depan yang berevolusi?

Dua orang wanita dan seorang pria hanya bisa berjalan dengan dua telapak tangan dan kakinya dengan kaki diluruskan. Sedangkan, wanita dan pria lainnya kadang-kadang bisa berjalan dengan dua kakinya meskipun sebentar. Selain itu, mereka berjalan dengan tumitnya, sedangkan jari-jarinya diangkat dari tanah.

Para ilmuwan yakin bahwa cara berjalan seperti ini juga dilakukan para hominid yang berkaki empat. Membebaskan jari-jarinya agar dapat melakukan manuver berjalan lebih nyaman dan cekatan adalah faktor penting dalam proses evolusi.  

"Saya tidak berpikir mereka benar-benar manusia berkaki empat secara genetik, namun sifat-sifat genetik yang dimiliknya mungkin membuatnya demikian," kata Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusi di London School of Economics. Menurutnya, secara fisik hal tersebut sangat mungkin meskipun tak seorang pun yang pernah mengiranya dilakukan manusia modern.

Dari bentuk dan permukaan telapak tangan menunjukkan bahwa pola tersebut terbentuk sangat lama karena kebiasaan dan bukan sebuah tipuan semata. Bagaimanapun, yang mereka tunjukkan adalah cara berjalan yang mungkin dilakukan nenek moyang manusia sebelum berevolusi. Humphrey berharap temuan ini dapat menjadi bukti-bukti baru untuk menguak sejarah evolusi manusia.

Humphrey yakin gaya berjalan ini merupakan ciri kebiasaan manusia yang telah ditinggalkan sejak tiga juta tahun lalu. Meskipun demikian, lanjut Humphrey, kebiasaan ini mungkin bagian dari hasil pengasuhan orang tuanya yang dibiasakan sejak masa kanak-kanak.

Meskipun demikian, penemuan keluarga suku Kurdi di wilayah Turki Selatan sejak akhir Juli 2005 masih menuai perdebatan. Beberapa peneliti mengklaim bahwa kelainan genetik adalah penyebab mereka mengalami bentuk kemunduran seperti di masa evolusi. Sedangkan, para peneliti lainnya berpendapat bahwa sifat-sifat genetik mereka memicu kerusakan otak yang menyebabkan bentuk perkembangan ini.

Penelitian awal memang menunjukkan bahwa orang-orang berusia 18 hingga 34 tahun ini menderita kelainan genetik. Semuanya menderita gangguan mental dan memiliki masalah berbahasa karena mengalami kemunduran perkembangan otak yang disebut cerebellar ataxia.

Ayah dan ibunya yang memiliki kekerabatan terdekat mungkin menurunkan kombinasi gen yang menghasilkan perilaku ini. Sementara Humphrey menduga kebiasaan juga menjadi faktor utama, sebagain ilmuwan lainnya berpendapat bahwa genetik adalah satu-satunya faktor.

Profesor Uner Tan dari Cukurova University di Adana, Turki, yang pertama kali mengangkat perilaku keluarag ini ke ranah ilmiah berpendapat bahwa mutasi genetik telah membawa mereka ke sifat primata yang sempat hilang. Satu tim ahli genetik Jerman yakin dapat menguak gen yang mengatur cara berjalan empat kaki dari sini.

Meskipun keempat orang cenderung selalu di rumah, seorang pria bernama Huyesin (28) dapat bergaul dengan kawan-kawannya seperti biasa.

"Mereka berjalan seperti hewan dan sangat kasihan melihatnya, namun kami sangat tergerak pada keramahan dan kebaikan keluarga ini," kata Jemima Harrison dari Passionate Production. Keunikan yang dimiliiki keluarga ini rencananya akan diulas dalam program BBC bertajuk "The Family that Walks on All Fours" pada 17 Maret.