Apa sih yang jadi masalah paling besar di Indonesia sekarang ?
Kalo gue bilang sih masalah S.A.R.A / Prejudisme .
Kalau kita bicara masalah S.A.R.A / Prejudisme, nggak bisa lepas dari kata "perbedaan" , issue2 S.A.R.A itu sendiri terbentuk dari adanya perbedaan. Nah, ini lah yang gue nggak pernah bisa ngerti dari dulu, perbedaan adalah justru yang membuat tiap individual itu unik, jadi perbedaan itu BUKAN masalah, dan tidak seharusnya dijadikan masalah. Contoh2 kejadian kerusuhan dan keributan S.A.R.A. di Indonesia hampir selalu dimulai oleh satu sumber provokator yang membakar "semangat kebencian" sekelompok massa yang kebetulan sedang berada dalam keadaan dimana mereka membutuhkan suatu pelampiasan dari masalah yg sedang mereka alami. Nah, yang bikin gawat adalah bahwa provokator2 ini justru terdiri dari orang2 yang termasuk pintar, mereka bisa memutar balikan fakta sedemikian rupa sehingga bisa membuat alasan2 tindakan
kebencian kedengeran sebagai sesuatu yang benar. Banyak sekali oknum2 / provokator2 yang bersembunyi dibalik tameng agama untuk mencapai tujuan "tersembunyi" mereka, padahal gue yakin nggak ada satupun agama di indonesia yang mengajarkan kekerasan, apalagi menganjurkan kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah. Rakyat (yang memang pada umumnya bertingkat pendidikan rendah) adalah sasaran yang empuk untuk propaganda - propaganda murahan mereka. Gue sendiri sih udah putus harapan untuk generasi yang
sekarang, begitu banyak kebencian - kebencian yang udah mengakar. Harapan gue adalah generasi berikutnya , semoga generasi anak cucu kita nggak bakal mengulangi kebodohan-kebodohan orang tua mereka.
Tingkat pendidikan bisa jadi kunci penting dalam hal ini, coba lo pikir ...kenapa sih kok orang2 gampang banget dibegoin ??? Ya karena mereka emang bego! Nah, makanya buat elo elo yang beruntung bisa kena bangku sekolah, ada baiknya mulai sekarang belajar untuk selalu berusaha mempertanyakan hal - hal di sekeliling elo, jangan langsung percaya sama semua yg elo denger, elo semua kan pada punya otak dan pikiran sendiri . Masa elo mau sih kalo otak lo dimasukin macem2 input yang belum tentu semuanya bener. Belajarlah jadi orang kritis, jangan takut debat sama orang yang keliatan lebih pinter (dosen, guru, preman , ketua mpr, bahkan presiden). Mereka juga manusia kok, jadi belum tentu semua yang mereka ngomong itu bener. (catatan : khusus untuk debat dengan preman, apalagi bila sedang situasi dipalak, mendingan elo ngalah aja, karena dalam situasi pemalakan, preman selalu benar. :Þ ) Jangan takut berbeda pendapat sama orang, berbeda pendapat itu wajar kok, dilatih tuh otak untuk berpikir sendiri, dan jangan biarin orang lain yang berpikir buat diri elo.
Setiap ada masalah , jangan terlalu fokus ke masalahnya , tapi fokus ke solusinya. Karena kalo kita terlalu fokus ke masalahnya, kejadian2 seperti "pencarian kambing hitam" bukan tidak mungkin malah bisa keliatan sebagai solusi.
Kita rakyat indonesia sekarang lagi perang , perang kali ini adalah perang yang jauh lebih hebat dibanding perang2 dengan penjajah dulu, kali ini musuh kita adalah diri kita sendiri.
Dan kayaknya, ini perang yang nggak mungkin kita bisa menang.
Gue pesimis ............................
Kalo gue bilang sih masalah S.A.R.A / Prejudisme .
Kalau kita bicara masalah S.A.R.A / Prejudisme, nggak bisa lepas dari kata "perbedaan" , issue2 S.A.R.A itu sendiri terbentuk dari adanya perbedaan. Nah, ini lah yang gue nggak pernah bisa ngerti dari dulu, perbedaan adalah justru yang membuat tiap individual itu unik, jadi perbedaan itu BUKAN masalah, dan tidak seharusnya dijadikan masalah. Contoh2 kejadian kerusuhan dan keributan S.A.R.A. di Indonesia hampir selalu dimulai oleh satu sumber provokator yang membakar "semangat kebencian" sekelompok massa yang kebetulan sedang berada dalam keadaan dimana mereka membutuhkan suatu pelampiasan dari masalah yg sedang mereka alami. Nah, yang bikin gawat adalah bahwa provokator2 ini justru terdiri dari orang2 yang termasuk pintar, mereka bisa memutar balikan fakta sedemikian rupa sehingga bisa membuat alasan2 tindakan
kebencian kedengeran sebagai sesuatu yang benar. Banyak sekali oknum2 / provokator2 yang bersembunyi dibalik tameng agama untuk mencapai tujuan "tersembunyi" mereka, padahal gue yakin nggak ada satupun agama di indonesia yang mengajarkan kekerasan, apalagi menganjurkan kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah. Rakyat (yang memang pada umumnya bertingkat pendidikan rendah) adalah sasaran yang empuk untuk propaganda - propaganda murahan mereka. Gue sendiri sih udah putus harapan untuk generasi yang
sekarang, begitu banyak kebencian - kebencian yang udah mengakar. Harapan gue adalah generasi berikutnya , semoga generasi anak cucu kita nggak bakal mengulangi kebodohan-kebodohan orang tua mereka.
Tingkat pendidikan bisa jadi kunci penting dalam hal ini, coba lo pikir ...kenapa sih kok orang2 gampang banget dibegoin ??? Ya karena mereka emang bego! Nah, makanya buat elo elo yang beruntung bisa kena bangku sekolah, ada baiknya mulai sekarang belajar untuk selalu berusaha mempertanyakan hal - hal di sekeliling elo, jangan langsung percaya sama semua yg elo denger, elo semua kan pada punya otak dan pikiran sendiri . Masa elo mau sih kalo otak lo dimasukin macem2 input yang belum tentu semuanya bener. Belajarlah jadi orang kritis, jangan takut debat sama orang yang keliatan lebih pinter (dosen, guru, preman , ketua mpr, bahkan presiden). Mereka juga manusia kok, jadi belum tentu semua yang mereka ngomong itu bener. (catatan : khusus untuk debat dengan preman, apalagi bila sedang situasi dipalak, mendingan elo ngalah aja, karena dalam situasi pemalakan, preman selalu benar. :Þ ) Jangan takut berbeda pendapat sama orang, berbeda pendapat itu wajar kok, dilatih tuh otak untuk berpikir sendiri, dan jangan biarin orang lain yang berpikir buat diri elo.
Setiap ada masalah , jangan terlalu fokus ke masalahnya , tapi fokus ke solusinya. Karena kalo kita terlalu fokus ke masalahnya, kejadian2 seperti "pencarian kambing hitam" bukan tidak mungkin malah bisa keliatan sebagai solusi.
Kita rakyat indonesia sekarang lagi perang , perang kali ini adalah perang yang jauh lebih hebat dibanding perang2 dengan penjajah dulu, kali ini musuh kita adalah diri kita sendiri.
Dan kayaknya, ini perang yang nggak mungkin kita bisa menang.
Gue pesimis ............................