Banyak para ahli mengajukan pengertian atau definisi
pembelajaran. Salah satu pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Ini adalah pengertian pembelajaran yang ditarik dari
pengertian populer. Dari pengertian itu jelas disebutkan bahwa salah satu
pendukung atau faktor dalam pembelajaran adalah fasilitas. Ketiadaan fasilitas
yang mendukung dalam pembelajaran tentunya akan menghambat berlangsungnya
proses pembelajaran. Sebaliknya, ketersediaannya akan sangat membantu
berlangsungnya pembelajaran. Fasilitas di sini mengandung maksud sebagai media pembelajaran
yaitu alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metoda yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan.
Oleh karenanya
seorang guru harus dapat menentukan fasilitas atau media yang tepat untuk
digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran atau alat bantu mengajar bagi guru digunakan
oleh guru dengan
beberapa tujuan tertentu, antara lain :
-
mempermudah
proses belajar-mengajar
-
meningkatkan
efisiensi belajar-mengajar
-
menjaga
relevansi dengan tujuan belajar
-
membantu
konsentrasi dalam belajar
-
Gagne
: Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk
belajar
-
Briggs
: Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
-
Schramm
: Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
-
Y.
Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang
proses belajar siswa.
Dari uraian di atas tentunya dapat
dipahami betapa pentingnya media dalam pembelajaran. Dalam penggunaannya
seorang guru harus mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya : keefektifan,
keefisian, ketersediaan, kesesuaian dengan pembelajaran, dan yang paling penting
adalah seberapa jauh media tersebut dapat membentu siswa untuk tertarik,
terangsangcdan terkonsentrasi terhadap pembelajaran. Oleh karenanya pemilihan
media yang tepat menjadi penting untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
Terdapat
banyak ahli yang membedakan jenis-jenis media. Jenis-jenis media menurut Haney dan Ullmer yang membagi
dalam 3 katagori utama media pembelajaran yaitu :
1. Media penyaji yaitu media yang mampu menyajikan
informasi, antara lain :
a. Grafis, bahan cetak dan gambar diam
b. Media proyeksi diam
c. Media audio
d. Audio ditambah media visual diam
e. Gambar hidup (film)
f. Televisi
g. Multimedia.
2. Media objek yaitu media yang mengandung informasi, adalah
benda tiga dimensi yang mengadung informasi. Bisa berupa objek sebenarnya (
objek alami dan objek buatan) atau objek pengganti (buatan manusia yang
menyerupai benda yang sebenarnya).
3. Media interaktif
yaitu media yang memungkinkan untuk berinteraksi.
Jenis
media dalam pembelajaran adalah :
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan,
diagram, kartun, poster, dan komik.
2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat,
model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
3. Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran.
Melihat
keadaan jaman sekarang yang sudah lebih maju dalam bidang teknologi dan informasi maka akan
dijumpai beberapa media berbasis teknologi era baru. Diantaranya adalah
penggunaan komputer/laptop, multimedia, simulasi, media interaktif, dan
sebagainya. Seorang guru tidak perlu mengambar sendiri sebagai alat peraga,
dengan mengunduh di internet gambar yang diingingkan pun akan ditemukan dan
dapat ditampilkan. Untuk menjelaskan keadaan alam dan tempat pada suatu negara
dapat menggunakan Google Earth yang penyajiannya sudah tidak perlu diragukan
lagi kelengkapannya dan lebih interaktif. Simulasi yang disediakan teknologi
era baru juga sudah mencukupi untuk memperagakan cara kerja atau pembuktian
sebuah teori misalnya untuk menjelaskan rangkaian listrik, pesawat sederhana,
konsep gaya dan sebagainya.
Kalau
dilihat pada anak-anak sekarang yang “demam” terhadap kemajuan teknologi dalam
permainan dan aktifitasnya, maka sudah saatnya pemilihan media pembelajaran
yang tidak “ketingalan jaman” tetapi mengikuti perkembangan jaman. Game online,
game PC, gadget, internat, PS, Handphone, CD/DVD, TV, sudah tidak menjadi benda
asing lagi bagi siswa. Justru banyak guru yang masih gagap terhadap benda-benda itu. Hanya sedikit yang diketahui,
apalagi mengoperasikannya, tetapi tidak mau dikatakan tidak tahu atau gaptek (gagap teknologi).
Sudah
saatnya seorang guru tampil menjadi mediator bagi siswa-siswanya menjadi juara
dan menggapai mimpi-mimpinya yang tiada henti. Sehingga keberadaanya di depan
siswa tidak diremehkan oleh mereka, tidak dianggap sebagai pemberi dan penulis
nilai saja karena jabatannya NIP yang dimilikinya. Tetapi lebih dari itu, guru
menjadi sosok yang dirindu dan tempat menggantungkan mimpi-mimpi mereka.
Penulis : Dwi Joko Maryono