GURU YANG DIRINDU

sdn 05 gunungrejo
Seorang guru ibarat nakhoda pada sebuah bahtera bersama  anak-anak asuhnya. Mereka bersama-sama mengarungi lautan kehidupan menuju pulau impian. Menjadi seorang nakhoda tidaklah mudah. Diperlukan kepiawaian, kesungguhan dan keuletan. Disamping itu perlu strategi khusus dalam memimpin para ABKnya. Begitu berat tugas guru, oleh karenanya pemerintah memberikan pengakuan dan penghargaan yang saat ini didambakan semua guru. Namun para siswanya tak peduli hal itu. Mereka berharap dan bergantung pada seorang tokoh yang ada di depannya, yang diharapkan dapat membimbingnya menuju cita-citanya. Mereka sangat berharap tokoh kongkrit yang selalu berdiri depannya menjadi seorang yang sempurna. Mereka akan merindukan kehadiran sang mediator selalu berada di tengah-tengah mereka apabila sang guru tersebut mampu memenuhi kebutuhan yang meski tak mereka sadari. Keberadaanya menjadi pelipur hati yang sedang galau, menumbuhkan suasana yang nyaman dan menyenagkan. Maka menjadi guru yang dirindu adalah jawabannya, bukan guru kaya harta atau kemewahan apalagi seorang yang bengis dan pemarah.
Guru yang dirindu bukan hanya harapan semua anak didik tetapi seorang guru pun mengingini menjadi seorang mediator yang dirindukan oleh anak didiknya. Mediator yang mampu mengantarkan anak didiknya menjadi juara pada bidang yang diminatinya. Menjadi guru yang siap membawa “risalah” untuk menuju muara yang menjadi tujuannya yaitu kesuksesan proses pendidikan. Guru yang bertanggungjawab dan tidak pelit dalam menebar kebaikan dan manfaat di tengah mirisnya ungkapan ketidakpercayaan masyarakat kepada guru.
Inilah beberapa tips agar menjadi guru yang dirindu oleh siswa :
1.      Berakhlak mulia. Ini merupakan syarat utama menjadi seorang guru yang pantas diteladani. Apa yang terjadi jika seorang guru berakhlak tercela berada di tengah-tengah anak didiknya. Tentu hal itu sangat mnenjatuhkan wibawa seorang guru serta menghilangkjan sifat keteladanan.
2.      Totalitas dalam berinteraksi dengan siswa. Totalitas dalam pengertian positif menjaga hubungan baik dengan siswa. Hubungan yang jauh dari sekedar jaga image di hadapan siswa namun bisa membaur bersama siswa sehingga mampu menjadi tempat curahan hati siswanya.

3.      Penguasaan materi pelajaran. Siswa menganggap gurunya adalah seorang yang tahu segalanya. Semua hal ia tanyakan kepada guru dengan berharap mendapat jawaban yang benar. Oleh karenanya, dengan penguasaan materi pelajaran yang maksimal dapat menjadi modal utama bagi guru untuk dapat menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan siswa. Dalam hal ini termasuk kelengkapan guru dalam administrasi kelas.
4.      Motivator. Seorang guru harus mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan giat untuk meraih cita-citanya. Guru harus  mampu memotivasi siswa dengan menebar optimisme, merangsang bertumbuhkembangnya karakter positif dalam diri siswa.
5.      Mediator. Mediator bermakna sebagai perantara antara siswa dengan cita-citanya, anatara siswa dengan semua hal yang dipelajarinya. Menjadi perantara antara siswa dengan lingkungannya. Serta sebagai seseorang yang mampu memnfaatkan media yang unggul dalam pembelajaran agar lebih aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
6.      Refleksi. Keberanian evaluasi dan instrospeksi diri dilakukan seorang guru profesional guna melihat setiap perbedaan dan perubahan dari sasaran yang ingin dicapinya. Sehingga “panggilan” hidupnya adalah memberikan yang totalitas pengabdian sebagai guru untuk kepentingan terbaik siswanya.
7.       Berfihak pada siswa. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tentu tak bisa terlepas dari kebijakan yang ada. Sebagai guru haruslah berfihak pada anak didiknya. Membela kepentingan terbaik siswa adalah prinsip dan insiatif sendiri seorang guru yang profesional bukan sekedar lantaran kewajiban atau paksaaan dari pihak lain.Serta memiliki prinsip bahwa memberikan totalitas kompetensi yang dimiliki serta berdedikasi terhadap tugas adalah tanggung jawab pribadi. Dengan demikian siswa merasa mendapatkan inspirasi dari kesungguhan gurunya dalam menjalankan tugasnya.
Demikian tujuh tips yang mungkin merangkum dari banyak hal yang harus dikuasai oleh guru agar menjadi guru yang diidolakan oleh anak didiknya. Mungkin masih banyak lagi yang belum tercantum dari 7 tips tersebut. Tapi dengan 7 tips tersebut ada pada seorang guru, maka dia akan dirindukan kehadirannya berada di tengah-tengah anak didiknya untuk menebar manfaat, kebaikan, serta keceriaan.  
Oleh Dwi Joko Maryono