Pildacil : Wudhu dengan Benar


Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu ‘alaykum wa rohmatullohi wa barokatuh
Wa bihi nasta’inu ‘ala umuuriddunya waddin, washolatu wassalaamu ‘alaa ashrofil ambiyaa-I walmursalin, wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa mantabi’ahum biihsani ilaa yaumiddin, amma ba’du.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta’ala, robb semesta alam yang telah menganugerahkan bermacam-macam kenukmatan kepada kita, terutama sekali nikmat Islam, Iman dan Ihsan.
Selanjutnya sholawat serta salam selelu kita mohonkan teruntuk junjungan kta nabi Muhammad sholallohu ‘alayhi wa salam, beserta para keluarganya, shahabatnya dan pengikutnya hinga akhir jaman.
Pada kesempatan yang membahagiakan ini saya akan menyampaikan sebuah nasihat bagi kita semua yang sangat penting akan tetapi seringkali kita malalaikannya. Yaitu kewajiban untuk menyempurnakan wudhu. Wudhu, seperti yang kita ketahui adalah salah satu bentuk bersuci yang merupakan salah satu syarat syahnya sholat. Artinya apabila ada yang tidak wudhu sebelum sholat, maka sholatnya tidak syah alias tidak diterima.
Baiklah, kembali ke topik.
Pada suatu saat, Rasulullah sas. menyaksikan para shahabatnya berwudhu. Tiba-tiba Rasulullah berseru dengan sangat keras, “Sungguh celaka tumit-tumit itu terbakar oleh api neraka!” berulang-ulang nabi mengucapkannya 3 kali. Apa sebabnya teman-teman? Ternyata ada sebagian shahabat yang wudhunya cuma sekedarnya,sak-sak’e thok.Saat membasahi kakinya ternyata shahabat tersebut melalaikan tumitnya. Bahkan cuma selebar kuku, dan subhanallah, nabi pun dapat melihat itu semua. Tentu saja shahabat tersebut tidak mau dan tidak suka kalau kakinya dipanggang api neraka seperti sate. Maka shahabat tersebut mengulangi wudhunya, menjadi lebih sempurna.
Ada yang pengin dagingnya dipanggang besok di akhirat?
Kalau pengin maka saya di sini hanya bisa mengucapkan astaghfirullahal ‘adziem. Tentu teman-teman tidak ingin disate di neraka kan? Maka hendaklah dari sekarang kita mulai memperhatikan wudhu kita. Tidak lagi wudhu secara sembarangan. Bila belum tahu cara wudhu yang benar, maka hendaklah kita minta kepada ustadz-ustadzah untuk mengajari kita. Karena kalau kita malu bertanya, maka… masuk neraka!
Mudah-mudahan, sedikit nasehat yang saya sampaikan dapat membawa manfaat yang besar, bagi saya pribadi maupun teman-teman sekalian. Selanjutnya bila ada salah kata hendaknya dimaafkan, kurang lebihnya saya minta maaf.
Wa aquulu qauliy hadza wa astaghfirullaaha lie wa lakum, walhamdulillaahi rabbil’alamien.
Wassalamu ‘alaykum wa rohmatullohi wa barokatuh