NAIK SEPEDA
MOTOR
Udin
mengantarkan neneknya berobat ke dokter, naik sepeda motor.
Udin: Ayo nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya.
Nenek: Iya, ini juga nenek sudah pegangan erat koq.
Udin: Jangan lupa pengangannya yang erat ya, nek !!!! (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek: Iya, nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat.
Udin: Ok, kalo begitu kita berangkat ya, nek.
Udin: Ayo nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya.
Nenek: Iya, ini juga nenek sudah pegangan erat koq.
Udin: Jangan lupa pengangannya yang erat ya, nek !!!! (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek: Iya, nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat.
Udin: Ok, kalo begitu kita berangkat ya, nek.
Udin lalu
mulai meng-gas motornya, lalu terdengar benda jatuh BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin: Lho
koq bisa jatuh sih, nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek: Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!
Udin: Memangnya nenek pengangan dimana?
Nenek: Di pagar rumah.
Udin: “$%^&(#…..”
Nenek: Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!
Udin: Memangnya nenek pengangan dimana?
Nenek: Di pagar rumah.
Udin: “$%^&(#…..”
MENU
PERANCIS
Bahwa orang
beranggapan kalau makanan yang kita santap diberi nama Perancis kelihatannya
akan terasa lebih enak.
Hal tsb
disebabkan antara lain karena anggapan bahwa semua yang berbau Perancis bermutu
halus. Perancisinasi juga membuat orang yang akan bersantap mempunyai citra
yang kabur tentang apa sebenarnya yang ia mau santap.
Misalnya:
“filet mignon” (secara harafiah artinya: irisan yang lembut)
“pate de fois gras” (liver paste)
“chevalen” (daging kuda)
“Monsieur de Veau” (daging lembu muda, veal)
“Escargot d’France” (bekicot, keong)
dsb.
“filet mignon” (secara harafiah artinya: irisan yang lembut)
“pate de fois gras” (liver paste)
“chevalen” (daging kuda)
“Monsieur de Veau” (daging lembu muda, veal)
“Escargot d’France” (bekicot, keong)
dsb.
Si Inem yang
warungnya sering dikunjungi turis (backpackers) Perancis, tidak mau kalah; dia
pasang menu sebagai berikut:
CHEF’S
SPECIAL:
Oucing Pete de Chine (Oseng Pete Cina)
Chateau de Batavie (Soto Betawi)
Saiyour de Lourdes (Sayur Lodeh)
Roujaxe d’Oleque (Rujak Ulek)
Café a la Tobruq (Kopi Tubruk)
Cappuccino de Preangers (Bajigur)
Naxis Geaux rain (Nasi Goreng)
Manioc de Mer (singkong Rebus)
Vouz vour que tans Noir (Bubur Ketan Item)
Oucing Pete de Chine (Oseng Pete Cina)
Chateau de Batavie (Soto Betawi)
Saiyour de Lourdes (Sayur Lodeh)
Roujaxe d’Oleque (Rujak Ulek)
Café a la Tobruq (Kopi Tubruk)
Cappuccino de Preangers (Bajigur)
Naxis Geaux rain (Nasi Goreng)
Manioc de Mer (singkong Rebus)
Vouz vour que tans Noir (Bubur Ketan Item)
and special
today: Loun Tounqe Saiyour [Lontong Sayur]
Hab Max
Janoux Lufaz Bayaour = Habis Makan Jangan Lupa Bayar !!
TIGA DRAKULA
Ada 3
drakula, mereka bikin kompetisi siapa yang paling kejam dan sadis. Drakula yang
paling muda dapet kesempetan duluan.
Tiba-tiba
dia lari secepat kilat, terus 2 menit udah balik lagi. Mukanya penuh lumuran
darah, seringainya sereem. Terus dia ngomong, “Lu pade liat desa di seberang
bukit itu ?” Yang dua ngangguk, “Iya, liat.” “Desa itu… habiissss !”
Yang paling
tua panas juga. Dia juga pergi sekelebat, terus 1 menit udah balik, mukanya
juga penuh dgn cucuran darah. “Lu liat kota yang itu?”, katanya sambil mukanya
nunjukin kalo dia bangga bener. “Iya, liat”, yang dua ngangguk juga. Kota itu
juga habiiissssss !”, kata yang paling tua sambil ketawa serem, “Hua ha ha hah
!”.
Drakula yang
satunya lagi tambah panas, dia juga pengen show off. Akhirnya dia juga lari
sekelebat. Temennya yang dua terperanjat, soalnya belum sampe setengah menit dianya
udah balik, penuh dengan cucuran darah di mukanya dan matanya. Temennya yang
dua membatin, “Gila ni drakula,…. sangar amat, ternyata dia yang paling jago”.
Sambil
ngos-ngosan dia teriak, “Lu pade liat nggak tiang listrik di pas belokan sana?”
Kata yang
laen : “Liat! Liat!”
“Sialan, gua
kagak liat !!”. kata si drakula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar