A.
PENGERTIAN ASEAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di
wilayah Asia Tenggara. Selain Indonesia, negara-negara lainnya
yang berada di kawasan yang sama, di antaranya Malaysia, Singapura,
Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor
Leste. Sebagai negara bertetangga, negara-negara tersebut senantiasa bahu
membahu melakukan kerja sama antarnegara. Kerja sama Asia Tenggara adalah keterlibatan negara-negara
di kawasan Asia Tenggara untuk saling membantu dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan negara negara yang ada di Asia Tenggara. Salah satu bentuk kerja
sama internasional di kawasan Asia Tenggara adalah Association
of South East Asian Nations (ASEAN).
Dalam bahasa
Indonesia ASEAN Berarti Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA). ASEAN merupakan perkumpulan kerja sama negara-negara di kawasan
Asia Tenggara. Dasar perwujudan ASEAN ini
adalah persamaan latar belakang budaya, persamaan senasib sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan bangsa-bangsa Barat. Hal
tersebut akhirnya menimbulkan perasaan setia kawan yang kuat di kalangan bangsa-bangsa yang
ada di kawasan Asia Tenggara.
B.
LATAR BELAKANG
ASEAN
Latar
belakang terbentuknya ASEAN terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam
negara-negara anggota ASEAN, yaitu yaitu
bersatu untuk
memperjuangkan kepentingan bersama dan samasama sebagai bekas jajahan
negara Barat. Adapun faktor eksternal, yaitu adanya
perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap Republik Rakyat Cina (RRC) yang ingin mendominasi
Asia Tenggara.
Karena faktor-faktor itulah maka 5 Menteri Luar Nageri dari 5 negara berkumpul
dan sepakat membentuk organisasi yang bernama ASEAN. Kelima Menlu tersebut
adalah :
1. Adam Malik (Indonesia),
2. Tun Abdul Razak (Malaysia),
3. Thanat Khoman (Thailand),
4. Rajaratnam (Singapura), dan
5. Narcisco Ramos (Filipina).
Kelima Menteri Luar Negeri dari kelima negara itu
menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 di
ibukota Thailand, Bangkok. Dengan ditandatanganinya
Deklarasi Bangkok, maka berdirilah ASEAN itu sebagai organisasi regional Asia Tenggara. Sekarang ASEAN terdiri atas sepuluh negara anggota.
Brunei : ke-6
: 7
Januari 1984
Vietnam :
ke-7 : 28 Juli 1995
Laos :
ke-8 : 23 Juli 1997
Myanmar :
ke-9 : 23 Juli 1997
Kamboja :
ke-10 : 16
Desember 1998.
C.
LAMBANG ASEAN
Perhatikan
Lambang ASEAN berikut!
•
Seikat padi berjumlah sesuai dengan banyalnya anggota menggambarkan
solidaritas, kesepakatan, serta ikatan sebagai bentuk kerja sama antar anggota ASEAN
•
Warna dasar kuning menggambarkan kemakmuran
•
Batang padi berwarna cokelat menggambarkan kestabilan dan kekuatan
•
Tulisan dan lingkaran berwarna biru sebagai lambing persahabatan
antarbangsa.
D.
TUJUAN ASEAN
Tujuan ASEAN sesuai dengan Deklarasi
Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 adalah :
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan sosial budaya di Asia Tenggara.
b. Memajukan perdamaian dan stabilitas
kawasan dengan tetap menghormati keadilan dan penegakan hukum.
c. Memajukan kerja sama saling membantu
kepentingan bersama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
d. Memajukan kerja sama di bidang pertanian,
industri, perdagangan, angkutan,
dan komunikasi.
e. Memajukan penelitian bersama
masalah-masalah Asia Tenggara.
f.
Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional
dan regional.
g.
Meningkatkan stabilitas dalam bidang politik dan keamanan.
E.
PRINSIP DASAR
ASEAN
Prinsip dasar
ASEAN, yaitu sebagai berikut.
1.
Saling
menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, dan identitas
nasional semua
negara.
2. Hak bagi setiap negara untuk terbebas dari campur tangan
pihak luar.
3. Tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masingmasing.
4. Penyelesaian perbedaan dan persengketaan dengan cara damai.
5. Menolak penggunaan ancaman dan paksaan.
6. Kerja sama yang efektif dengan sesama anggota.
F.
STRUKTUR ASEAN
Sebelum KTT ASEAN
di Bali pada tahun 1976, struktur organisasi ASEAN adalah seperti berikut:
1. ASEAN Ministerial Meeting (Sidang Tahunan para Menteri).
2.
Standing
Committee (Badan yang bersidang di antara dua
sidang menteri luar negara ASEAN untuk menangani
persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri).
3.
Komite-komite
tetap dan komite-komite khusus.
4.
Sekretariat
nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara anggota
ASEAN.
Setelah KTT di
Bali pada tahun 1976 terjadi perubahan, yaitu pada Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur pada Agustus 1977, peserta
KTT telah menyepakati dan mengesahkan struktur organisasi ASEAN sebagai
berikut.
1. Summit Meeting (Pertemuan kepala pemerintahan) yang
merupakan otoritas/kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN.
2.
ASEAN
Ministerial Meeting (Sidang
Tahunan para Menteri).
3.
Sidang
para menteri ekonomi, yang diselenggarakan setahun dua kali.
4.
Sidang
para menteri lainnya (non-ekonomi).
5.
Standing Committee.
6. Komite-komite.
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah
konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang
diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001. Sejak
dibentuknya ASEAN telah berlangsung 12 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak
resmi:
1.
KTT ke-1 di Bali-Indonesia, tanggal 23-24 Februari 1976
2.
KTT ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977
3.
KTT ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 14-15 Desember 1987
4.
KTT ke-4 di Singapura, tanggal 27-29 Januari 1992
5.
KTT ke-5 di Bangkok-Thailand, tanggal 14-15 Desember 1995
6.
KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-Indonesia, tanggal 30 November
1996
7.
KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16
Desember 1997
8.
KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998
9.
KTT Tidak Resmi ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 27-28 November
1999
10.
KTT Tidak Resmi ke-4 di Singapura, tanggal 22-25 November 2000
11. KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan-Brunei
Darussalam, tanggal 5-6 November 2001
12. KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, tanggal 4-5
November 2002
13. KTT ke-9 di Bali-Indonesia, tanggal 7-8 Oktober
2003
14. KTT ke-10 di Vientiane-Laos, tanggal 29-30
November 2004
15. KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal
12-14 Desember 2005
16.
KTT ke-12 di Cebu-Filipina, 11 – 14 Januari 2007
17.
KTT ke-13 di Singapura,
18 – 22 November 2007
18.
KTT ke-14 di Thailand,
27 Februari 2009
19.
KTT ke-15 di Thailand,
23 Oktober 2009
20.
KTT ke-16 di Vietnam, 8
– 9 April 2010
21.
KTT ke-17 di Indonesia,
4 – 8 Mei 2011
22.
KTT ke-18 di Indonesia,
17 – 19 November 2011
23.
KTT ke-19 di Kamboja, 3
– 4 April 2014
24.
KTT ke-20 di Kamboja, 17
- 20 November 2014
25.
KTT ke-21 di Malaysia, 26
April 2015
26.
KTT ke-22 di Bali, 25
eptember 2015
G.
SEKRETARIS
JENDRAL
Sekretariat ASEAN berada di Jakarta. Tepatnya di Jalan Sisingamangaraja,
Jakarta Selatan. Sekretariat ASEAN
dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat oleh sidang menteri ASEAN,
secara bergilir menurut
abjad. Lama masa jabatan dua tahun. Pejabat ini bertanggung jawab pada sidang Menteri ASEAN manakala bersidang. Beberapa
orang yang pernah menduduki jabatan Sekretaris Jenderal
ASEAN adalah sebagai berikut:
1.
HR
Dharsono dari Indonesia menjabat tahun 1977-1978
2. Umarjadi Notowijono dari Indonesia menjabat tahun 1978 - 1979
3. Datuk Ali bin Abdullah dari Malaysia menjabat tahun
1979-1981
4. Narcisco Reyes dari Filipina menjabat tahun 1981-1983
5. Chan Kai Yau dari Singapura menjabat tahun 1983-1985
6. Phan Wamamethe dari Thailand menjabat tahun 1985-1986
7. Roderick Yong dari Brunai Darussalam menjabat tahun
1986-1989
8. Rusli Noor dari Indonesia menjabat tahun 1989-1992
9. Datuk Ajit Singh dari Malaysia menjabat tahun 1992-1998
10. Rodolfo C. Severini Jr. dari Filipina menjabat tahun
1998-2002
11. Ong Keng Yong dari Singapura menjabat tahun 2002 - 2006
12. Surin
Pitsuwan dari Thailand menjabat tahun 2006 – 2012
13. Le
Luong Minh dari Vietnam menjabat sejak 2013
H.
ORGANISASI
SEBELUM ASEAN BERDIRI
Sebelum ASEAN terbentuk, sudah ada beberapa organisasi
Asia Tenggara, seperti berikut ini.
a. ASA (Association of South East
Asia) dengan anggota Malaysia, Filipina,
Muangthai yang didirikan di Bangkok pada 31 Juli 1961.
b. ASPAC (Asia Pacific Coorporation), yaitu kerja sama Asia Pasifik yang
beranggotakan Filipina, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan,
Jepang, Taiwan, Australia, dan Selandia Baru. Surin Pitsuwan ialah Sekretaris
Jenderal ASEAN
ke-12 yang berasal dari Thailand. Pertemuan para pemimpin ASEAN
dari negara mitra dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama antarnegara
ASEAN dan negara lainnya.
c. SEATO (South East Asia Treaty
Organization), yaitu organisasi
pertahanan Asia Tenggara atau persekutuan militer negara Asia
Tenggara, terdiri atas Thailand, dan Filipina yang didukung
oleh Malaysia dan Vietnam.
d. Maphilindo, yaitu organisasi berdasarkan konsepsi negara-negara serumpun.
Anggotanya, di antaranya Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
I.
BENTUK KERJA
SAMA DENGAN ASEAN
Kerja sama antara negara Indonesia dengan Negara ASEAN
adalah kerja sama saling menguntungkan dengan semangat kerja sama. Contoh kerja
sama yang sudah terbentuk adalah sebagai berikut :
1.Pabrik pupuk urea di Malaysia.
2.Pabrik abu soda di Thailand.
3.Pabrik tembaga di Filipina.
4.Pabrik pupuk urea di Aceh.
5.Pabrik diesel dan pabrik vaksin di Singapura.
Di samping itu, ada pula beberapa contoh kerja sama lain antara
Indonesia dengan beberapa negara anggota ASEAN, yaitu
sebagai berikut.
1.
Kerja Sama dalam Bidang Politik dan
Keamanan
Kerja
sama dalam bidang politik ditujukan untuk memajukan perdamaian dan stabilitas
kawasan Asia Tenggara dengan meningkatkan kemajuan kawasan ini. Bentuk-bentuk
kerjasama dalam bidang politik diantaranya dapat dilihat dalam:
a) Pembentukan kawasan damai, merdeka, dan netral
(Zona of Peace, Freedom and Neutrality/ZOPFAN) di Kuala Lumpur pada tanggal 27
November 1971. pemebentukan ZOPFAN dimaksudkan untuk mencegah adanya campur
tangan pihak luar, sehingga negara-negara ASEAN dalam melaksanakan pembangunan
masing-masing dalam suasana damai.
b) Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama (TAC) di
Asia Tenggara yang ditandatangani di Bali pada tanggal 24 Februari 1976.
Perjanjian ini diantaranya berisi tentang larangan campur tangan dalam urusan
dalam negeri masing-masing, kewajiban menyelesaikan perselisihan dengan cara
damai dan sebagainya.
c) Perjanjian kawasan bebas senjata nuklir Asia
Tenggara yang ditandatangani di Bangkok pada tanggal 15 Desember 1995.
perjanjian ini bertujuan untuk menjadikan Asis Tenggara sebagai kawasan bebas
senjata nuklir.
d) Penetapan Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur
tanggal 15 Desember 1997. Visi ASEAN 2020 merupakan tujuan yang akan dicapai
oleh ASEAN pada tahun 2020, yaitu terciptanya satu komunitas ASEAN dan
rangkaian upaya-upaya untuk tercapainya tujuan tersebut.
e) Deklarasi
ASEAN Bali Concord II yang ditandatangani pada tanggal 7 Oktober 2003 di Bali.
Dalam deklarasi ini ditetapkan bahwa komunitas ASEAN berdasarkan pada tiga
pilar, yaitu komunitas keamanan, komunitas ekonomi dan komunitas sosial budaya.
Komunitas Keamanan ASEAN (Asean Security Community/ASC) merupakan tindak lanjut
kerja sama pada bidang politik dan keamanan. ASC membawa kerja sama politik dan
keamanan antar-negara anggota ASEAN ke tingkat yang lebih tinggi dengan tujuab
untuk menciptakan suatu kawasan yang bebas konflik. Kalaupun terjadi konflik
akan diselesaikan secara damai tanpa menggunakan kekerasan atau ancaman.
2.
Kerja Sama dalam Bidang Olahraga
Dalam
bidang olahraga, diadakan pertandingan olahraga Asia Tenggara, yaitu SEA
Games setiap dua tahun sekali dengan negara-negara Asia Tenggara sebagai penyelenggaranya
secara bergantian.
3.
Kerja Sama dalam Bidang Ekonomi
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan
Asia Tenggara meliputi perdagangan ekspor impor barang-barang mentah serta
jadi, pengelolaan tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, juga
pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Tentang proyek industri bersama juga telah
diselenggarakan, antara lain:
1. Pendirian pabrik pupuk Urea di Indonesia (di Provinsi
NAD).
2. Pendirian pabrik pupuk Urea di Malaysia.
3. Pendirian pabrik tembaga di Filipina.
4.
Pendirian pabrik diesel Marine di Singapura (dibatalkan, sebab
menjadi proyek nasional Singapura sendiri).
5.
Proyek abu soda di Thailand.
6.
Proyek Vaksin di Singapura.
4.
Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan
Dalam
bidang kesehatan, bekerja sama untuk mencegah dan menanggulangi
peredaran narkoba dan berbagai wabah penyakit berbahaya misalnya flu burung.
5.
Kerja Sama dalam Bidang Sosial dan
Budaya
Kerja
sama dalam bidang sosial budaya dimaksudkan untuk meningkatkan taraf
hidup dengan melibatkan partisipasi aktif dari semua kalangan terutama perempuan,
pemuda dan masyarakat lokal. Kerja sama ini antara lain dalam bidang
kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan budaya
dan penanganan masalah sosial. Bentuk kerja sama dalam bidang ini diantaranya
dilakukan melalui program pertukaran pelajar, pertukaran misi kebudayaan
antaranggota ASEAN, pelatihan peningkatan keterampilan dan sebagainya.
J.
PERAN INDONESIA
DI ASEAN
Berikut ini beberapa contoh peran aktif tersebut:
1. Indonesia menjadi salah satu negara yang
memprakarsai berdirinya ASEAN. Indonesia melalui Menteri Luar Negerinya yaitu Adam Malik menjadi salah satu
negara yang menandatangani deklarasi pendirian ASEAN yang
kita kenal dengan Deklarasi Bangkok.
2. Indonesia berperan aktif dalam proses penciptaan
dan pemeliharaan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini Indonesia
memberikan peranannya ketika membantu proses pemulihan perdamaian di Kamboja.
3. Indonesia menjadi pusat kesekretariatan ASEAN di
mana gedung sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta. Selain itu, Indonesia
pernah menempatkan tiga orang warga negaranya untuk menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN, yaitu H.R
Darsono (1977-1978), Umarjadi Nyotowijono (1978-1979) dan Rusli Noor
(1989-1992).
4. Menjadi penyelenggara KTT ASEAN yang pertama.
KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. dalam KTT ini
dihasilkan dua dokumen penting ASEAN yaitu:
a. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai
program yang akan menjadi kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini
meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan kemananan.
b. Perjanjian persahabatan dan kerjasama. Dalam
perjanjian ini disepakati prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain, seperti
larangan untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri, menyelesaikan
perselisihan secara damain dan menolak penggunaan ancaman/kekerasan
5. Penyelenggara KTT ASEAN kesembilan. KTT ini
kembali diselnggarakan di Bali pada tanggal 7 Oktober 2003. dalam KTT ini
dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II sebagai kelanjutan dari Bali Concord
I. Dalam Bali Concord II ditetapkan Komunitas Asean yang didasarkan pada tiga
pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas
Sosial Budaya ASEAN.
6. Melaksanakan pertunjukkan kebudayaan di
negara-negara ASEAN lainnya.
7.
Ikut serta dalam kegiatan Pesta Olahraga negara-negara Asia
Tenggara (Sea Games) serta beberapa kali menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.
8.
Mendamaikan Kamboja. Indonesia aktif
berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja
dengan mengusulkan sebuah pertemuan informal
di Jakarta atau Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk memasuki konferensi
perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992, Indonesia kembali
mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja.
9.
Memfasilitasi perdamaian pemerintah
Filipina dengan Gerakan Pembebasan Moro. Atas permintaan dari pemerintah
Filipina, Indonesia membantu usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Muslim Moro.
Beberapa pertemuan antara keduanya berlangsung pada tahun 1974. Pemerintah
Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat
menjamin kebebasan beragama, terutama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan secara damai di
Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar